Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
15 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
11 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
11 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
12 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda

Hasil Penelitian, Wanita Gemuk Lebih Bahagia, Ini Alasannya

Hasil Penelitian, Wanita Gemuk Lebih Bahagia, Ini Alasannya
Kontes wanita gemuk. (vemale.com)
Kamis, 10 Mei 2018 11:28 WIB
JAKARTA - Banyak orang berasumsi, wanita bertubuh ideal lebih bahagia dibanding perempuan berbadan gemuk. Hasil penelitian membuktikan, ternyata wanita gemuk justru lebih bahagia.

Dikutip dari sindonews.com yang melansir Elite Daily, saat orang bertubuh kurus mengejek orang dengan tubuh gemuk, tanpa disadari merekalah yang menyedihkan.

Pasalnya, orang dengan tubuh gemuk dapat mencicipi berbagai macam makanan lezat dengan bahagia menikmati makanan karena tidak memiliki tuntutan untuk tampil kurus.

Sedangkan orang dengan tubuh kurus harus menjaga asupan makanan agar dapat mempertahankan berat badan. Peneliti dari McMaster University di Kanada menemukan orang-orang gemuk ternyata lebih bahagia dibandingkan orang kurus. Ini karena mereka tidak merasakan depresi karena tuntutan berat badan.

Artinya orang dengan tubuh gemuk memiliki kehidupan yang lebih baik dan menyenangkan. Penelitian ini melibatkan 17.200 sampel DNA respondens bertubuh gemuk di 21 negara.

Hasilnya ditemukan, bahwa mereka yang sebelumnya menunjukkan tanda-tanda depresi secara signifikan lebih sedikit.

''Kami berangkat mulai dari hipotesis depresi dan obesitas berhubungan dengan aktivitas otak. Kami berhipotesis gen obesitas mungkin terkait dengan depresi,'' tutur Profesor David Meyre.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/