Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
23 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
11 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
11 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
11 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run

Nada Fedulla, Gadis WNI yang Tak Menyadari Dibawa Ayahnya ke Suriah dan Bergabung dengan ISIS

Nada Fedulla, Gadis WNI yang Tak Menyadari Dibawa Ayahnya ke Suriah dan Bergabung dengan ISIS
Nada Fedulla, gadis WNI di Suriah. (kompas.com)
Sabtu, 08 Februari 2020 20:22 WIB
JAKARTA - Kamp pengungsian al-Hol, Suriah Utara, merupakan salah pengungsian para kombatan ISIS. Wilayah ini berada di bawah kekuasaan Pasukan Demokratik Suriah atau SDF.

Dikutip dari kompas.com, di kamp pengungsian tersebut juga terdapat sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang tengah menanti kepastian nasib mereka, salah satunya adalah Nada Fedulla.

Dalam sebuah wawancara di BBC (4/2/2020), Nada Fedulla mengaku dibawa oleh ayahnya ke Suriah sejak 2015 silam.

Saat itu, dia masih duduk di bangku sekolah dan harus merelakan cita-citanya menjadi seorang dokter kandas.

''Saat masih sekolah, saya bercita-cita menjadi dokter dan saya sangat senang belajar,'' kata Nada kepada BBC.

Menurutnya, dia tak menyadari jika sang ayah akan membawanya ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.

Selain Nada, ayahnya juga membawa anggota keluarga mereka yang lain, termasuk sang nenek.

Memaafkan Ayahnya

Kendati demikian, Nada mengaku memaafkan keputusan ayahnya tersebut, meski telah memupuskan cita-citanya menjadi dokter.

''Ya, karena dia juga manusia. Semua manusia bisa berbuat kesalahan. Dia sudah meminta maaf kepada saya tentang apa yang dilakukannya,'' kata Nada.

''Dia sudah meminta maaf dan berusaha memperbaiki kesalahannya. Tapi dia tak bisa melakukan apa pun karena dipenjara,'' sambungnya.

Nada juga menceritakan pengalamannya hidup di tengah para kombatan ISIS. Ia mengaku pernah melihat pembantaian yang dilakukan di jalanan.

Dengan ketidakjelasan nasibnya saat ini, Nada memiliki keinginan untuk pulang ke Indonesia.

Dia juga merasa lelah dengan kondisinya dan berharap bisa mendapatkan maaf dari orang Indonesia.

660 WNI Diduga Teroris Lintas Batas

Berdasarkan data Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), setidaknya ada 660 WNI yang diduga menjadi teroris lintas batas.

Beberapa dari mereka bergabung dengan ISIS di Suriah, Irak dan sejumlah negara lain.

Hingga saat ini, pemerintah masih terus melakukan pembahasan soal rencana pemulangan WNI eks ISIS tersebut.

Presiden Joko Widodo bahkan secara pribadi menyampaikan keengganannya untuk memulangkan mereka.

Namun, dia mengaku bahwa keputusan itu masih dirapatkan oleh pemerintah.

''Ya kalau bertanya kepada saya (sekarang), ini belum ratas (rapat terbatas) ya. Kalau bertanya kepada saya (sekarang), saya akan bilang tidak (bisa kembali). Tapi, masih dirataskan,'' ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020).***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/