Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
9 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
8 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
8 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
8 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik

Masjid Dibom Saat Shalat Jumat, Korban Tewas Bertambah Jadi 62 Orang

Masjid Dibom Saat Shalat Jumat, Korban Tewas Bertambah Jadi 62 Orang
Seorang jamaah menggendong pemuda yang terluka akibat ledakan bom di masjid di Provinsi Nangarhar, Afghanistan, Jumat (18/10/2019). (beritasatu.com)
Sabtu, 19 Oktober 2019 21:09 WIB
KABUL - Jumlah korban tewas akibat ledakan bom di sebuah masjid, di Nangarhar, Afghanistan timur, Jumat (18/10/2019), bertambah menjadi 62 orang.

Dikutip dari beritasatu.com, menurut seorang juru bicara provinsi, tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan sangat mematikan itu.

''Kekuatan ledakan yang terjadi di provinsi Nangarhar timur, menghancurkan atap bangunan,'' kata saksi mata.

Ledakan itu terjadi sehari setelah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan jumlah kematian warga sipil di negara yang dilanda perang telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya selama musim panas.

Menurut PBB, 1.174 warga sipil tewas antara Juli dan September, kuartal paling mematikan sejak catatan PBB dimulai satu dekade lalu.

Sementara itu, satu studi BBC yang berusaha mendokumentasikan setiap pembunuhan selama bulan Agustus menemukan seperlima dari semua yang kehilangan nyawa adalah warga sipil.

Kepada BBC, Attaullah Khogyani, juru bicara gubernur provinsi, mengatakan bahwa 62 orang yang tewas dan 36 orang lainnya cedera dalam serangan Jumat adalah para jemaah.

Masjid itu terletak di distrik Haska Mina, sekitar 50 km dari ibu kota provinsi Jalalabad.

Atap Ambruk

Saksi mata melaporkan mendengar ledakan keras, sebelum atap masjid ambruk. Menurut Tolo News, sejumlah bahan peledak diyakini telah digunakan.

''Itu adalah pemandangan memilukan yang saya saksikan dengan mata saya,'' kata tetua suku Malik Mohammadi Gul Shinwari kepada kantor berita Reuters.

Petugas kepolisian setempat Tezab Khan mengatakan dia bisa mendengar suara khotbah tetapi ''tiba-tiba suaranya terbungkam dengan ledakan''.

''Ketika saya tiba di tempat kejadian, orang-orang berusaha mengeluarkan mayat-mayat dan melukai orang-orang yang terjebak di bawah atap yang jatuh,'' tambahnya.

Sohrab Qaderi, seorang anggota dewan provinsi di Nangarhar, memperingatkan jumlah korban yang kemungkinan akan meningkat karena orang-orang ''bekerja untuk mengeluarkan jenazah dari puing-puing''.

Tidak jelas siapa yang melakukan serangan itu. Taliban membantah mereka berada di balik pemboman itu.

Baik Taliban dan kelompok milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) diketahui sudah aktif di daerah tersebut.

29 Tewas, 100 Terluka

Sebelumnya dineritakan, sedikitnya 29 orang meninggal akibat ledakan bom dalam sebuah masjid di Nangarhar, Afghanistan timur, Jumat (18/10/2019). Bom meledak saat ratusan umat Islam menunaikan shalat Jumat dalam masjid tersebut.

Dikutip dari sindonews.com, anggota dewan provinsi Nangarhar, Sohrab Qaderi menyatakan, selain menewaskan 29 orang, ledakan bom dalam masjid itu juga menyebabkan lebih 100 orang terluka.

''Jumlah korban mungkin bertambah saat tim penyelamat dan warga masih berupaya mengeluarkan para korban dari reruntuhan masjid,'' papar Qaderi pada Reuters.

Juru bicara gubernur Provinsi Nangarhar, Attaullah Khogyani menambahkan, atap masjid roboh akibat ledakan dan sejauh ini lebih dari 20 orang telah dilaporkan tewas.

Belum ada kelompok militan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Afghanistan masih sangat rawan dengan berbagai serangan bom seiring masih banyaknya kelompok militan di negara itu.***

Editor:hasan b
Sumber:berisatu.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/