Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
13 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
8 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
9 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus

Orangtua Tak Mampu Beli Susu, Bayi Perempuan di Polman Minum Kopi Tubruk 5 Gelas Sehari, Begini Kondisinya

Orangtua Tak Mampu Beli Susu, Bayi Perempuan di Polman Minum Kopi Tubruk 5 Gelas Sehari, Begini Kondisinya
Bayi Hadijah Haura bersama kedua orangtuanya saat minum kopi menggunakan dot. (tribunnews)
Selasa, 17 September 2019 13:08 WIB
POLMAN - Lazimnya, bayi diberi ibunya minuman susu setiap hari. Namun berbeda dengan Hadijah Haura, bayi perempuan berusia 14 bulan di Desa Tonro Lima, Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) malah meminum 5 gelas kopi tubruk setiap hari.

Dikutip dari grid.id yang melansir kompas.com, Selasa (17/9/2019), kedua orangtua bayi itu, Sarifudin dan Anita, mengatakan, mereka terpaksa memberi anak pertamanya itu miuman kopi karena tidak mampu membeli susu.

Anita dan suaminya sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh kupas kopra. Dari pekerjaannya itu, mereka memperoleh gaji Rp20 ribu sehari, yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dapur.

''Ya mau apalagi, pendapatannya tidak cukup untuk membeli susu. Terpaksa setiap hari hanya diberi dot berisi kopi.

''Bahkan ia tidak bisa tidur kalau tidak minum kopi. Biasa merengek minta kopi sebelum tidur,k' jelas Anita dikutip dari Kompas.

Kebiasaan menenggak kopi ternyata sudah dilakukan sejak Hadijah berusia 6 bulan.

Meskipun begitu, Anita tak pernah melihat ada gangguan pada tumbuh kembang anaknya.

Pertumbuhan fisik Hadijah sama seperti anak normal seumurannya.

Namun, Anita mengaku sang anak memang tergolong super aktif daripada teman-teman sebayanya.

Hadijah juga kerap membuat orangtuanya kewalahan dan tak bisa tidur karena ia aktif bermain.

Anita juga sempat khawatir dengan perkembangan kesehatan anaknya, namun karena tidak punya pilihan, akhirnya ia terus menerus memberikan kopi untuk anaknya.

Ia juga mengaku tak pernah menerima bantuan susu atau asupan gizi dari Dinas Kesehatan untuk anaknya.

Dilansir Tribun Jakarta Senin (16/9/2019), usai berita itu tersebar, Kabid Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Polman sudah mengunjungi anak tersebut dan memberikan bantuan berupa susu dan biskuit.

Mereka juga memberikan pemahaman kepada orangtua bayi itu tentang dampak pemberian kopi pada anak.

Kedua orangtuanya diigatkan agar tak lagi memberi bayinya kopi meskipun terus merengek.

''Karena kalau lama kelamaan nanti ada efeknya karena mengandung kafein dan mengandung banyak gula,'' jelas mereka dikutip dari Tribun Jakarta.

Sementara itu, melansir dari Tribunnews.com Selasa(17/9/2019), dari hasil penelitian menyatakan mengkonsumsi kopi dan kafein bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Mulai dari gangguan tidur, diabetes tipe 1, denyut jantun meningkat, tekanan darah dan banyak lainnya.

Selain itu, mengonsumsi teh dan kopi pada balita khususnya yang berusia dua tahun, dapat meningkatkan peluang risiko kegemukan sebanyak 3 kali lipat. ***

Editor:hasan b
Sumber:grid.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/