Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
10 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
7 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
5
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
7 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
6
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
16 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu

Bocah yang Saksikan Hubungan Intim Pasutri di Tasikmalaya: Kami Tonton Sampai Keduanya . . . .

Bocah yang Saksikan Hubungan Intim Pasutri di Tasikmalaya: Kami Tonton Sampai Keduanya . . . .
Pasutri yang pertontonkan adegan ranjang kepada sejumlah bocah. (kumparan.com)
Rabu, 19 Juni 2019 23:50 WIB
TASIKMALAYA - Salah seorang dari enam bocah lelaki yang ikut menyaksikan hubungan intim pasangan suami-istri (pasutri) di Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Jawa Barat, memberikan kesaksian di hadapan Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto dan tokoh masyarakat setempat, Rabu (19/6).

Dikutip dari kumparan.com, bocah berusia 12 tahun itu mengaku menonton adegan ranjang pasutri itu bersama lima temannya pada pertengahan bulan Ramadhan 1440 H.

''Saya hanya ditawari untuk nonton. Saya tidak minta untuk nonton,'' kata bocah itu sembari tertunduk malu.

Dikatakannya, saat itu pasutri yang diketahui berinisial L dan K tersebut beradegan ranjang di kamar rumah kontrakannya.

Bocah dan sejumlah anak-anak menyaksikan dari ruang tengah. Pada saat itu, pasutri sengaja membiarkan kamarnya terbuka agar aksinya disaksikan anak-anak.

Menurut kesaksian dia, pasutri itu memugut bayaran sebelum berhubungan badan. Tarifnya bervariasi, mulai dari Rp5 ribu, hingga Rp10 ribu. Malah ada yang bayar kopi. ''Kami nonton sampai keduanya lelah,'' kata bocah itu.

Bocah itu mengatakan hanya menyaksikan pertunjukan amoral itu satu kali.

Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan bocah-bocah yang menonton adegan pasutri berhubungan badan ini harus diberi konseling. Musababnya, efek dari menonton adegan panas pasutri secara langsung berdampak negatif.

''Kita masih mengumpulkan data apakah setelah enam bocah ini ada gelaran nobar lanjutan di malam selanjutnya, atau selain enam bocah ini apa masih ada yang lain,'' ujar Ato.***

Editor:hasan b
Sumber:kumparan.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/