Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
2
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
14 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
3
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
14 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
4
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
14 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
16 menit yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17

Polwan Berhijab Ditangkap di Bandara Juanda, Diduga Terindikasi Paham Radikal

Polwan Berhijab Ditangkap di Bandara Juanda, Diduga Terindikasi Paham Radikal
Polwan yang diduga terindikasi paham radikal ditangkap polisi di Bandara Juanda. (kumparan.com)
Senin, 27 Mei 2019 04:49 WIB
SURABAYA - Seorang polisi wanita (Polwan) agggota Polda Maluku Utara ditangkap aparat Polda Jatim di Bandara Juanda, Surabaya, Jatim, Ahad (26/5/2019).

Dikutip dari kumparan.com, Polwan berjilbab tersebut ditangkap karena diduga terindikasi paham radikal.

''Ya, benar,'' kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Barung Mangera saat dikonfirmasi, Minggu (26/5).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku tercatat sebagai anggota Polda Maluku Utara. Barung menyebut, saat ini pelaku tengah diamankan di Polda Jatim untuk diperiksa.

''Iya saya membenarkan itu (Polwan), bekerja sama dengan Polsek (Sedati) kemudian diberikan ke Polda Jatim. Sekarang Polda Malut sedang dalam perjalanan untuk mengambil anggota itu,'' ujarnya.

Barung menjelaskan, pelaku yang bernama Nesti Ode Salimi itu menggunakan identitas palsu bernama Arfila M Said. Ia diketahui berangkat dari Maluku sekitar pukul 09.00 WIB dan tiba di Bandara Juanda pada pukul 13.00 WIB.

''Petugas protokol bandara telah menerima perintah tentang adanya penumpang yang diduga terkena paham radikalisme,'' ujarnya.

Saat ditanya, pelaku mengaku datang ke Surabaya untuk berlibur. Selain itu, ia juga mengaku memiliki kerabat di Sidoarjo. "Mengaku akan belanja di Surabaya dan mengaku mempunyai keluarga di Porong, Sidoarjo,'' jelas Barung. ***

Editor:hasan b
Sumber:kumparan.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/