Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ariana Grande Tampil Anggun dan Sempat Berganti Gaun di Met Gala 2024
Umum
20 jam yang lalu
Ariana Grande Tampil Anggun dan Sempat Berganti Gaun di Met Gala 2024
2
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Umum
21 jam yang lalu
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
3
Maudy Ayunda Lebarkan Sayap Jadi Produser Film
Umum
20 jam yang lalu
Maudy Ayunda Lebarkan Sayap Jadi Produser Film
4
Teuku Ryan Bantah Isu Perceraian yang Beredar Luas
Umum
20 jam yang lalu
Teuku Ryan Bantah Isu Perceraian yang Beredar Luas
5
Avila Bahar dan Putera Adam bersama HMRT Juara di Round 1 Malaysia Series
Olahraga
20 jam yang lalu
Avila Bahar dan Putera Adam bersama HMRT Juara di Round 1 Malaysia Series
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Olahraga
20 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Kapal Karam di Danau, 150 Penumpang Hilang

Kapal Karam di Danau, 150 Penumpang Hilang
Ilustrasi kapal karam. (tribunnews.com)
Rabu, 17 April 2019 21:19 WIB
KONGO - Sebuah kapal tenggelam di Danau Kivu, Republik Demokratik Kongo, Senin (15/4/2019) malam. Sebanyak 150 penumpang tersebut dinyatakan hilang akibat kecelakaan tersebut.

Dikutip dari beritasatu.com, Presiden Kongo, Felix Tshisekedi menyampaikan duka cita mendalam atas kecelakaan itu.

Kecelakaan kapal terjadi Senin malam, tetapi rincian insiden itu baru saja muncul Rabu (17/4). Presiden Tshisekedi pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga orang yang hilang.

''Saya sangat sedih dengan kecelakaan kapal pirogue pada (Senin) 15 April di Danau Kivu. Jumlah korban sementara adalah 150 orang hilang,'' kata Tshisekedi pada akun Twitter resminya.

Vital Muhini, Deputi nasional dari provinsi Kivu Selatan mengatakan kepada CNN pada Rabu (17/4) bahwa 37 orang telah diselamatkan sejauh ini dan tiga mayat ditemukan dari lokasi tenggelam.

Muhini mengatakan kapal yang kelebihan muatan berangkat dari pelabuhan Kituku di Goma di Kongo timur. Kemudian kapal itu terbalik di danau provinsi Kivu Selatan.

''Investigasi awal terhadap bencana mengungkapkan bahwa penumpang tidak mengenakan jaket penyelamat dan manifes penumpang tidak tersedia untuk menjelaskan jumlah total orang di atas kapal,'' kata Muhini.

''Sangat disayangkan menemukan bahwa orang-orang bepergian dengan kapal kecil dan bahkan tidak ada manifes, dengan muatan barang yang berat. Orang-orang tidak memiliki jaket penyelamat, dan menyerukan sanksi dari semua pelaku yang berkontribusi terhadap ini tenggelam,'' kata Muhini kepada CNN.

Kecelakaan kapal fatal sering terjadi di sepanjang saluran air di Republik Demokratik Kongo, di Sungai Kongo dan di danau negara Kongo. Di negara ini, jalur air merupakan sarana transportasi utama bagi penduduk di luar kota-kota utamanya. ***

Editor:hasan b
Sumber:beritasatu.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/