Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
Olahraga
12 jam yang lalu
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
2
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
Olahraga
12 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
3
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
Pemerintahan
12 jam yang lalu
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
4
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
8 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
5
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Olahraga
8 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
6
Dailami Firdaus Imbau Penggratisan Parkir di Tempat Ibadah
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Dailami Firdaus Imbau Penggratisan Parkir di Tempat Ibadah

Dua Bocah Tewas Saat Bagi-bagi Sembako, Kadisbudpar DKI: Panitia Tidak Jujur Saat Minta Izin

Dua Bocah Tewas Saat Bagi-bagi Sembako, Kadisbudpar DKI: Panitia Tidak Jujur Saat Minta Izin
Ribuan massa berdesakan ingin mendapatkan sembako gratis, di Monas, Sabtu. (reublika.co.id)
Selasa, 01 Mei 2018 13:11 WIB
JAKARTA - Dua bocah tewas saat kegiatan bagi-bagi sembako gratis yang digelar Forum Untukmu Indonesia, di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4). Kedua bocah itu diduga tewas akibat kelelahan dan dehidrasi karena berdesak-desakan dengan ribuan orang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) DKI Jakarta Tinia Budiarti, mengaku marah besar atas kejadian tersebut.

''Saya marah besar dengan kejadian itu, karena saya sudah peringatkan jangan ada bagi-bagi sembako. Pokoknya, panitia harus bertanggungjawab dan besok harus memberikan statement-nya kepada masyarakat di depan wartawan,'' jelas Tinia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (1/5).

Dari paparan selama rapat terkait perizinan antara panitia acara Untukmu Indonesia dengan Pemprov DKI Jakarta, Tinia menyebutkan panitia acara tidak jujur dalam mengungkapkan ide mereka. Terutama adalah bagi-bagi sembako yang panitia sebut hanya sediakan 100 ribu paket sembako, ternyata lebih.

''Mereka bilang siapkan 100 ribu paket sembako, lalu saya tanya berapa perkiraan orang yang akan datang, mereka tidak bisa jawab. Saya bilang, kalau yang datang jutaan gimana? Bagi sembako ada aturannya dan harus jujur dari awal. Dia (panitia) tidak jujur,'' papar mantan Kadis Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta itu.

Tinia juga sudah memberikan sedikit kelonggaran terkait kupon yang sudah terlanjut dibagi-bagikan oleh panitia acara. Ia meminta kepada panitia, agar pengumuman dan pemberitaan dihentikan. Apalagi dalam pengumuman disebutkan bahwa bagi-bagi sembako tidak harus memperlihatkan KTP.

''Mereka bilang tapi kita sudah bagi kupon. Saya bilang, oke kalau sudah terlanjur dibagi, silakan. Tapi stop jangan dibagi lagi dan tidak ada pemberitaan di sosmed 'Sembako gratis tanpa perlu perlihatkan KTP'. Ini yang sangat rawan. Kan kebanyakan orang datang dari daerah, itu kan enggak fair. Apa ini maksudnya?'' papar Kadisbudpar.

Tinia menginginkan agar panitia segera memberikan pernyataan terkait pertanggungjawaban terhadap korban tewas. Begitu juga melakukan berkoordinasi dengan pihak Monas karena telah merusak beberapa titik area di Monas.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan kedua bocah berinisial MJ (12) dan MR (10) meninggal dunia karena ikut dalam antraan bagi-bagi sembako yang digelar oleh Forum Untukmu Indonesia pada Sabtu (28/4) lalu.

Sandiaga merasa prihatin atas hilangnya nyawa dua anak warga Pademangan, Jakarta Utara itu. Pihak Pemprov DKI Jakarta juga akan menginvestigasi penyebab sesungguhnya atas kematian dua anak yang disebut-sebut dehidrasi dalam antrian sembako di acara Untukmu Indonesia.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/