Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
19 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
17 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
19 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
17 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
3 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital

Bupati Banyuwangi Akan Rawat dan Sekolahkan 2 Bocah Kembar yang Jadi Yatim Piatu karena Bencana Longsor

Bupati Banyuwangi Akan Rawat dan Sekolahkan 2 Bocah Kembar yang Jadi Yatim Piatu karena Bencana Longsor
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menemui Azizah (6) dan Rahmat (6), di di Dusun Sambungrejo, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Ahad (4/2). (merdeka.com)
Minggu, 04 Februari 2018 21:08 WIB
BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, akan merawat dan membiayai pendidikan Azizah (6) dan Rahmat (6), dua boca kembar yang menjadi yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal setelah rumahnya ambruk diterjang tanah longsor, di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Ahad (4/2).

Niat baik itu diungkapkan Abdullah Azwar Anas saat menjenguk Azizah dan Rahmat di Dusun Sambungrejo, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Ahad.

''Secara pribadi, apabila pihak keluarga berkenan, saya ingin merawat Azizah dan saudara kembarnya di rumah. Akan saya sekolahkan hingga mereka dewasa,'' kata Anas saat mengunjungi rumah duka.

Azizah adalah bocah yang selamat dari reruntuhan longsor di Banyuwangi. Namun kedua orangtuanya, Sumiran (54) dan Salamah (40), meninggal karena tertimpa reruntuhan rumahnya. Pasangan suami istri tersebut ditemukan dalam kondisi memeluk dan melindungi Azizah dari reruntuhan rumahnya akibat longsor.

Kini Azizah bersama Rahmat menjadi yatim piatu, dan tinggal bersama bibinya. Saat Anas mengunjungi rumah duka, Azizah menangis di pangkuan bibinya.

Azizah tampak masih trauma dengan kejadian yang menimpa dirinya. Anas lalu memangku Rahmat, dan duduk di samping Azizah.

''Kalau mau nanti tinggal sama Pak Bupati. Nanti sekolah di sana,'' kata Anas kepada kedua saudara kembar itu.

Anas menyatakan akan menunggu sampai kondisi psikologis Azizah dan Rahmad pulih. Anas menginstruksikan kepada pihak kecamatan untuk membawa saudara kembar yatim piatu itu untuk datang dan tinggal di rumah Anas.

''Kapan pun siap, saya tunggu. Pak Camat nanti akan antarkan ke rumah saya ya,'' kata Anas sambil mengusap kepala Rahmat.

Anas turut berduka atas musibah yang menimpa keluarga ini. ''Saya baru datang dari acara kementerian, langsung ke rumah duka,'' kata Anas.

Jika pihak keluarga masih belum siap merelakan Rahmad dan Azizah dirawat secara pribadi oleh Anas, Pemkab Banyuwangi melalui dinas terkait tetap memastikan menanggung seluruh kebutuhan pendidikan dua anak tersebut serta kebutuhan sehari-harinya.

Peristiwa memilukan ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur Banyuwangi, Minggu (4/2) malam. Musibah ini terjadi sekitar pukul 02.30. Akibat hujan yang turun membuat tebing setinggi empat meter, yang berada di belakang rumah korban longsor. Kedua korban meninggal dunia akibat tertimpa tembok rumah.

Atas kejadian ini, Anas melakukan cek pembangunan infrastruktur di daerah yang rawan bencana. ''Ke depan, kontruksi bangunan di daerah rawan bencana dan tabah yang labil akan menjadi perhatian khusus kami,'' jelas Anas.

Mengenai musibah itu, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Eka Muharam mengatakan, kondisi tebing yang longsor memang labil setelah hujan. Rumah korban berada di bawah tebing. Sehingga, ketika tertimpa longsor, tembok langsung ambruk.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/