Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
Olahraga
14 jam yang lalu
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
2
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
3
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
4
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
5
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
10 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
6
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia

Dua Pesawat Pengebom Rusia Latihan Militer di Utara Papua, Australia Tingkatkan Kewaspadaan

Dua Pesawat Pengebom Rusia Latihan Militer di Utara Papua, Australia Tingkatkan Kewaspadaan
(kompas.com)
Minggu, 31 Desember 2017 16:20 WIB
CANBERRA - Rusia mengirimkan dua pesawat pengebom jenis Tu-95MS dalam kegiatan latihan militer di perairan netral di utara Papua, Indonesia, sejak awal Desember 2017.

Dikutip dari kompas.com, menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pesawat pengebom tersebut mampu membawa persenjataan nuklir mengangkut lebih dari 100 personil.

Dilaporkan kantor berita Rusia, RT, latihan tersebut menjadi patroli udara pertama yang dilakukan Kremlin di wilayah Pasifik dan diluncurkan dari Indonesia.

Pakar keamanan nasional Peter Jennings dari Institut Kebijakan Strategis Australia mengatakan, melalui latihan tersebut, Rusia menunjukkan ingin memperluas pengaruhnya ke bagian lain dunia.

''Latihan itu seperti pengingat bahwa Rusia ada di sini. Mereka ingin berperan dalam keamanan di wilayah Pasifik dan menggunakan kekuatan militernya untuk menunjukkan hal tersebut,'' ujar Jennings kepada ABC.

Pesawat pengebom Tu-95MS tersebut berangkat dari pangkalan di Pulau Biak, yang masuk wilayah Indonesia, dan mengudara selama sekitar delapan jam.

''Penerbangan di atas perairan netral di Arktik, Arktik utara, Laut Hitam dan Laut Kaspia, serta Armada Pasifik dilakukan secara reguler oleh pesawat terbang jarak jauh.''

''Semua misi yang dilakukan Angkatan Udara Rusia sesuai dengan hukum udara internasional,'' kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan dilansir The Guardian.

Latihan militer Rusia tersebut disikapi pangkalan udara Australia dengan meningkatkan kewaspadaan. Departemen Pertahanan Australia mengonfirmasi adanya peningkatan kewaspadaan pada periode yang sama dengan latihan yang dilakukan Angkatan Udara Rusia.

''Peningkatan kewaspadaan (oleh Angkatan Pertahanan Australia) sesuai untuk merespon keadaan yang berkembang.''

''Awal Desember ada peningkatan kesiapan dalam periode singkat,'' kata juru bicara departemen pertahanan.***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/