Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
19 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
21 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
21 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
20 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
6 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital

Dewan Produsen Sawit Indonesia - Malaysia Beroperasi Januari 2017, Kawasan Industri Sawit Dumai Juga Segera Dimulai

Dewan Produsen Sawit Indonesia - Malaysia Beroperasi Januari 2017, Kawasan Industri Sawit Dumai Juga Segera Dimulai
Ilustrasi
Kamis, 01 September 2016 23:09 WIB
JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Dewan Produsen Sawit (CPOOPC) yang dibentuk oleh Indonesia dan Malaysia akan resmi beroperasi pada Januari 2017. Jika dewan sudah beroperasi, maka kawasan industri sawit di kedua negara juga akan dimulai, salah satunya adalah kawasan industri sawit Dumai, Riau.

"Organisasi ini ditujukan untuk mendorong kemampuan minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO)," kata Airlangga seusai kunjungan ke Malaysia pada Kamis (01/09/2016).

Menurutnya, organisasi ini akan memiliki kantor sekretariat yang akan didirikan di Jakarta.

Nantinya, CPOC akan ditugaskan untuk membuat standarisasi operasional industri kelapa sawit dari hulu hingga hilir dan menjalankan proses pembinaan petani sawit dari kedua negara, termasuk area manajerial.

Tiga kawasan industri sawit di Indonesia dan Malaysia akan dipilih untuk tahap awal realisasi proyek palm oil economic zone tersebut.

Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menetapkan tiga kawasan, yakni kawasan industri di Dumai, Sei Mangke dan Kalimantan Timur.

Setelah CPOPC berjalan, Panggah menambahkan, beberapa negara pengembang minyak sawit akan ikut bergabung, antara lain Brazil, Nigeria, Pantai Gading dan Thailand. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:rimanews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/