Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
11 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
7 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
7 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus

Puasa di Pengungsian, Para Korban Erupsi Sinabung Tetap Semangat Ikuti Daurah Iqra

Puasa di Pengungsian, Para Korban Erupsi Sinabung Tetap Semangat Ikuti Daurah Iqra
Pengungsi korban erupsi Sinabung. (republika.co.id)
Selasa, 28 Juni 2016 13:11 WIB
MEDAN - Sebagian warga Muslim Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Ramadan kali ini kembali harus hidup di pengungsian. Mereka berasal dari desa-desa di kaki Gunung Sinabung, Karo, yang termasuk zona merah sehingga harus dikosongkan.

Warga lain yang bertahan di desanya pun turut terdampak erupsi. Selain dicekam ancaman erupsi yang terjadi tiap hari, mereka juga harus menghirup udara berdebu vulkanik. Bahkan belakangan juga disertai hujan kerikil dan pasir yang disemburkan gunung.

Namun, kondisi tersebut tak menyurutkan kaum ibu para pengungsi korban erupsi Sinabung untuk belajar agama. Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, kaum ibu ini mengikuti pelatihan atau daurah Metode Iqra yang diselenggarakan LAZIS Dewan Dakwah.

Daurah Metode Iqra berlangsung di dua lokasi yaitu Desa Sukandebi, Kecamatan Namanteran, dan Desa Kebayaken, Kecamatan Namanteran. Setidaknya sebanyak 90 orang kaum ibu mengikuti pelatihan ini.

Kaum ibu ini dilatih dan dibimbing oleh dai Dewan Dakwah pembina kedua desa itu yang juga merupakan penghafal Alquran 30 juz. Mereka adalah Ustaz Jumroni Ayana dan didampingi Ustaz Marjoni.

Marjoni menjelaskan, daurah bertujuan membetulkan dan membaguskan (tahsin) bacaan Alquran para peserta. "Sehingga cara membaca Alquran yang mereka ajarkan kepada anak-anak juga benar dan bagus," terang dai muda asal Sambas, Kalimantan Barat ini.***

Editor:sanbas
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/