Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
7 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
4 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
14 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
4 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan

Terlahir Tanpa Vagina, Wanita Ini Ingin Punya Anak Lewat Bayi Tabung

Terlahir Tanpa Vagina, Wanita Ini Ingin Punya Anak Lewat Bayi Tabung
ilustrasi
Selasa, 06 Desember 2016 12:35 WIB
JAKARTA - Ketika usianya masih 12 tahun, Devan Merck dari Georgia, Amerika Serikat, didiagnosis dengan kondisi langka bernama sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser (SRKH). Dirinya terlahir dengan rahim yang cacat, tidak ada leher rahim, dan tidak ada saluran vagina.

Kondisi tersebut diketahui setelah Devan sering mengeluh mengalami keram hebat. Awalnya ia dikira baru akan menstruasi, namun setelah beberapa bulan berlalu tidak ada tanda-tanda kemunculan menstruasi.

Setelah menemui spesialis, akhirnya Devan tahu bahwa ia termasuk satu dari 5.000 wanita yang diperkirakan lahir dengan SRKH.

Setelah mengetahuinya pada usia 13 tahun Devan pun menjalani prosedur untuk mengangkat rahim yang cacat. Pada usia 16 tahun, dokter lalu membuatkan Devan vagina buatan.

Devan mengaku waktu ia masih bersekolah beberapa murid yang lain akan mengejeknya. Sebelum operasi dirinya juga sulit menjalin hubungan dengan lawan jenis karena takut dicap macam-macam.

"Ejekan-ejakan membuat saya terluka. Benar-benar melukai perasaan saya tapi saya coba menghadapinya. Hal itu membuat saya kini menjadi orang yang lebih tegar. Saya tidak menghakimi mereka, saya tahu mereka cuma tidak mengerti," kata Devan kepada The Sun dan dikutip pada Selasa (6/12/2016).

Setelah lulus sekolah, Devan yang kini berusia 23 tahun berhasil menemukan pria yang bisa menerima dirinya. Mereka menikah dan telah menjalani hubungan selama lima tahun.

Nah belakangan diketahui ternyata tak semua organ kewanitaan Devan cacat. Lewat pemindaian di rumah sakit ternyata ovariumnya masih bekerja normal sehingga ada kemungkinan sel telur dapat diambil untuk program kehamilan berbantu.

Sel telur Devan dan sel sperma sang suami dapat dipertemukan di dalam tabung laboratorium untuk menjadi embrio. Selanjutnya embrio ditanaman ke rahim sang ibu, namun karena Devan tak memiliki rahim embrio akan ditanam ke wanita yang mau 'meminjamkan' rahim.

Sang wanita yang meminjamkan rahim akan mengandung lalu melahirkan anak Devan dan sang suami.

"Hal yang paling saya inginkan adalah menjadi seorang ibu. Dan setelah semua yang telah saya lalui akhirnya saya melihat setitik cahaya terang," ungkap Devan.(dtc)

Editor:wawan k
Sumber:detikcom
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/