Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
23 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
23 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
4
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
9 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
5
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
9 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
8 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Semua Negara Khawatir, Airlangga: Transformasi AI Kurangi Lapangan Pekerjaan

Semua Negara Khawatir, Airlangga: Transformasi AI Kurangi Lapangan Pekerjaan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan semua negara khawatir dengan AI (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)
Jum'at, 13 Oktober 2023 06:04 WIB
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa semua negara saat ini tengah khawatir dengan transformasi Artificial Intelligence (AI). Hal ini diketahui saat pertemuan G20 kemarin.

Menurut Airlangga, kecerdasan buatan tersebut bisa membuat lapangan kerja berkurang. Contohnya, front office bisa digantikan hingga kredit bisa diterima tanpa adanya manusia.

"Bahkan dalam pertemuan G20, semua negara khawatir dengan transformasi AI, Di perbankan misalnya, front officer-nya bisa digantikan oleh AI, sehingga kredit bisa diterima tanpa intervensi manusia," ucapnya dalam HSBC Summit 2023 di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Mentan Menteri Perindustrian ini pun menegaskan bahwa isu transformasi AI ini harus dibahas ke depan. Tak hanya itu, beberapa negara sudah menegaskan bahwa AI itu harus diatur.

"Karena beberapa hal yang menjadi kunci atau rambu, terkait apakah AI itu bertabrakan dengan kepentingan nasional, kepentingan publik, dan juga kepentingan pribadi. Kalau ketiga rambu ini ditabrak, maka AI bisa tidak menguntungkan ekonomi suatu negara," kata Airlangga.

Saat ini, ASEAN sudah menyiapkan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) di bawah kepemimpinan Indonesia. Untuk mengisi DEFA ini, target digitalisasi ekonomi dari sektor manufaktur ke hilirnya mengintegrasikan manufaktur dan service.

"Di sini, tentunya revolusi industri 4.0 dan transformasi Artificial Intelligence (AI) juga mengambil peran. Hanya saja, transformasi AI berbeda dengan transformasi ICT," tutur dia.

Dia mengatakan, transformasi ICT lebih mendorong ke arah skilled workers, tetapi AI berada pada upper management, tentang bagaimana transformasi AI ini bisa diperhatikan. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:inews.id
Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/