Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
22 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
23 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
4
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
9 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
5
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
8 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
8 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Pelita Air Dipecah Dua, Berikut Penjelasan Wamen BUMN

Pelita Air Dipecah Dua, Berikut Penjelasan Wamen BUMN
Jum'at, 13 Oktober 2023 07:04 WIB
JAKARTA  - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan dua bisnis PT Pelita Air Service, yaitu penerbangan reguler dan sewa atau charter akan dipisah menjadi dua entitas yang berbeda.

''Rencananya pesawat dan lisensi penerbangan reguler yang dimiliki maskapai Pelita Air akan dialihkan ke Citilink,” kata Tiko, sapaan akrabnya saat ditemui usai acara HSBC Summit di Hotel St. Regis, Jakarta, pada Rabu, 11 Oktober 2023.

Sebagai informasi, wacana merger Pelita Air dan Citilink telah mengemuka sebelumnya. Citilink adalah anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, sementara Pelita Air anak usaha PT Pertamina (Persero) yang berfokus pada penerbangan charter.

"Yang charter sekarang kan memang Pertamina punya. Jadi itu tetap di Pertamina karena mereka kan untuk melayani operasi Pertamina yang charter business." ujar Tiko.

Tiko menjelaskan, dua lini bisnis Pelita Air akan menjadi dua perusahaan yang berbeda. "Iya, dipisah (reguler dan charter). Ada dua PT," kata dia.

Lebih lanjut, dia memastikan rencana merger maskapai negara ini tidak akan menghilangkan nama Pelita Air di industri penerbangan reguler. Kementerian BUMN akan mempertahankan Pelita Air.

"Kita pertahankan," tutur Tiko. "Pelita bagus, it's a good brand sekarang."

Dia mengatakan pemerintah tengah mempertimbangkan bisnis penerbangan yang akan dipisahkan dari Pelita Air. Tak cuma Citilink, kini muncul wacana memasukkannya ke dalam holding aviasi dan pariwisata InJourney.

"Tapi kita lagi diskusi apakah nanti di Citilink, atau bahkan dua-duanya kita masukkan ke InJourney," ujar Tiko. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:tempo.co
Kategori:Ekonomi, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/