Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
23 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
20 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
23 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
4
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
20 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  Internasional

Tak Hanya Muslim, Komunitas Kristen dan Yahudi di Rusia Ikut Kutuk Pembakaran Alquran di Swedia

Tak Hanya Muslim, Komunitas Kristen dan Yahudi di Rusia Ikut Kutuk Pembakaran Alquran di Swedia
Demonstran membakar bendera Swedia di depan gedung Konsulat Jenderal Swedia di Istanbul, Turki, 21 Januari 2023. (Yasin AKGUL /AFP).
Senin, 23 Januari 2023 21:31 WIB

JAKARTA - Pembakaran Alquran dalam protes di Stockholm, Swedia pada Sabtu, (21/1/2023) mendapat kecaman dari berbagai pihak. Tak hanya umat Islam, pembakaran Alquran itu juga dikecam oleh komunitas Kristen dan Yahudi di berbagai negara dunia.

Di Rusia, komunitas Kristen turut mengecam pembakaran Alquran oleh politikus ekstrem kanan Denmark Rasmus Paludan itu. Ketua Departemen Sinode untuk Hubungan Gereja Rusia dengan Masyarakat dan Media Massa, Vladimir Legoyda mengecam insiden itu sebagai “vandalisme yang tidak dapat diterima,".

"Batas kemanusiaan tidak bisa dilanggar, dan kesucian agama tidak bisa dilukai dalam perjuangan politik,” kata Legoyda di Twitter, sebagaimana dilansir Daily Sabah.

Sementara komunitas Yahudi di Turki mengutuk tindakan Paludan, menyebutnya sebagai “kejahatan kebencian” dan “teror religius”. "Kami mengutuk keras Rasmus Paludan dan orang-orang yang mengizinkannya membakar Alquran,” kata komunitas itu melalui Twitter, Sabtu, (21/1/2023) malam.

"Ini adalah kejahatan kebencian, tindakan teror agama. Kita semua harus menghormati keyakinan dan budaya masing-masing,".

Demonstrasi dan pembakaran Alquran oleh Paludan, yang digelar di depan kedutaan Turki di Stockholm mendapat izin dan perlindungan dari polisi Swedia, dengan alasan kebebasan berekspresi. Buntut dari kejadian ini, Turki telah memanggil duta besar Swedia untuk menyampaikan protes terhadap izin pembakaran Alquran tersebut dan membatalkan kunjungan menteri pertahanan Swedia ke Ankara.

Banyak negara Muslim juga telah menyatakan kemarahan atas pembakaran Alquran. Indonesia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab mengutuk pembakaran Alquran tersebut, begitu pula Dewan Kerja sama Teluk dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI).***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Politik, Internasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/