Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
15 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
15 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
13 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
13 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Internasional

Al-Aqsa Diserang, LaNyalla Ingatkan soal Islamofobia dan Potensi Perang Saudara

Al-Aqsa Diserang, LaNyalla Ingatkan soal Islamofobia dan Potensi Perang Saudara
Ilustrasi Al-Aqsa. (foto: dok. ist./getty via bbcindonesia)
Sabtu, 16 April 2022 19:59 WIB
SURABAYA - Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti melalui keterangan resminya, Sabtu (16/4/2022), mendesak pemerintahan Jokowi agar menekan PBB menjatuhkan sanksi tegas kepada Israel menyusul penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur oleh tentara Israel pada Jumat (15/4/2022) pagi waktu setempat. Setidaknya 59 warga Palestina menjadi korban dalam insiden itu.

"Tindakan Israel jelas-jelas tak dapat dibenarkan. Saya mendesak pemerintah segera mengambil sikap untuk menekan PBB menjatuhkan sanksi terhadap Israel," kata LaNyalla sebagaimana dikutip GoNEWS.co dari Jakarta.

"Untuk beribadah saja saudara kita di Palestina sangat sulit. Semestinya pemerintah terus menekan PBB atas tindak kejahatan tentara Israel terhadap Palestina," sambung LaNyalla. 

Senator asal Jawa Timur itu menilai, selama ini umat Islam selalu disudutkan, terutama di Palestina. Kejahatan inversi atau pembalikan kondisi banyak menyerang umat Islam. Tentu saja hal ini seringkali menjadi dasar bagi perilaku islamophobia. 

"Umat Islam yang menjadi korban, tetapi umat Islam yang disudutkan dan harus bertanggungjawab atas kondisi yang ada," katanya.

Dikatakannya, kejahatan tentara Israel terhadap umat Islam seolah menjadi pesan berantai kepada kelompok-kelompok pembenci Islam untuk terus melakukan inversi, semacam propaganda Islam adalah pelaku kekerasan, teror dan bertindak anarkis. 

"Paradigma ini tidak sehat. Dalam jangka waktu yang lama akan menjadi bom waktu yang berpotensi menyulut perang saudara," ujar LaNyalla.

Untuk itu, LaNyalla meminta agar keadilan bagi umat Islam terus ditegakkan, utamanya di Palestina. 

Diakuinya tak mudah memperjuangkan hak warga Palestina. Tetapi sebagai bangsa terjajah, LaNyalla mendukung penuh agar warga Palestina tetap mempertahankan tanah kelahiran mereka.

"Dunia sepakat tak ada lagi kekerasan, penindasan dan penjajahan di muka bumi ini. Oleh karenanya, atas nama keadilan dan kemerdekaan, Israel harus mendapat hukuman setimpal atas setiap tindakannya terhadap warga Palestina," tegas LaNyalla.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Nasional, Internasional, DKI Jakarta, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/