Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
19 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
19 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Nasional

Di Sidang IPU, Puan Singgung soal Defisit Demokrasi

Di Sidang IPU, Puan Singgung soal Defisit Demokrasi
Ketua DPR RI Puan Maharani dalam sidang ke-144 IPU di Bali, Indonesia. (foto: dok. dpr)
Minggu, 20 Maret 2022 16:42 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Puan Maharani dalam Forum of Women Parliamentarians di Sidang ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali, Minggu (20/3/2022) menyampaikan, rendahnya keterwakilan perempuan di politik menunjukkan adanya defisit demokrasi sehingga seluruh anggota IPU harus berada di garis terdepan mendorong partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan.

Puan saat memberi sambutan di depan delegasi perempuan dari 115 negara menyampaikan, proporsi anggota parlemen perempuan di dunia masih belum mencapai 30 persen, meskipun ada kenaikan jumlah anggota dari 2020 ke 2021.

"Pada 2021, dari 73 orang yang terpilih sebagai ketua parlemen di seluruh dunia, 18 di antaranya atau 24,7 persennya adalah perempuan. Sementara itu, proporsi global anggota parlemen perempuan telah meningkat menjadi 26,1 persen, naik sebesar 0,6 persen," kata Puan Maharani selaku pimpinan sidang majelis (assembly meeting) ke-144 IPU di BICC Nusa Dua, Bali.

Ketidaksetaraan gender, kata Puan, berarti tidak dilaksanakannya secara penuh demokrasi dan hak asasi manusia. "Oleh karena itu, kita perlu terus memastikan partisipasi aktif perempuan pada proses pengambilan keputusan, terutama di badan publik.".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/