Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
7 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
7 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
5 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
6 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Lingkungan

BRIN Analisa Dampak Cahaya Malam Buatan pada Tumbuhan

BRIN Analisa Dampak Cahaya Malam Buatan pada Tumbuhan
Periset BRIN tengah meneliti dampak cahaya malam buatan pada tumbuhan di Kebun Raya Bogor, Desember 2021. (foto: ist./brin)
Sabtu, 01 Januari 2022 14:29 WIB
BOGOR - Plt. Kepala Pusat Riset Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Sukma Surya Kusuma mengatakan, saat ini tengah dilaukan analisis pengaruh cahaya malam buatan (Artificial Light at Night/ALAN) pada fungsi-fungsi ekofisiologi beberapa jenis tumbuhan tropis Kebun Raya Bogor. Hal tersebut Ia sampaikan dalam siaran resmi, Sabtu (1/1/2021).

"Penelitian ini dilatarbelakangi pada sebuah teori bahwa cahaya mempunyai peran penting terhadap proses fisiologi dan ekologi pada tumbuhan," kutipan siaran resmi yang dibaca GoNEWS.co di Depok, Jawa Barat.

Dalam rilis yang sama, peneliti dari Pusat Riset Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Yayan Wahyu Candra Kusuma mengatakan, panjang gelombang cahaya yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis pada kisaran 400 - 700 nm.

"Panjang gelombang yang terlalu lemah, dapat menyebabkan proses fotosintesis tidak dapat bekerja secara efisien, sehingga memunculkan gejala etiolasi," kata Yayan.

Sedangkan kelebihan cahaya, sambung Yayan, "Akan menyebabkan fotoinhibisi, menyebabkan kerusakan organ fotosintesis yang membuat tumbuhan kehilangan kapasitas untuk melakukan fotosintesis."

Berdasarkan latar belakang itulah, penelitian pengaruh ALAN terhadap fungsi ekofisiologi tumbuhan dilakukan.

"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ALAN pada fungsi ekofisiologi beberapa jenis tumbuhan tropis," jelas Yayan.

"Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui pengaruh spektrum atau panjang gelombang ALAN terhadap fungsi ekofisiologi tumbuhan tropis dan untuk mengetahui intensitas radiasi ALAN terhadap fungsi-fungsi ekofisiologi tumbuhan tropis," sambungnya.

Penelitian lain yang dilakukan periset BRIN adalah Pemodelan Spasial Dampak Cahaya Malam Buatan Terhadap Kesehatan Tumbuhan Menggunakan Unmanned Aerial Vehicle dan Pembelajaran Mesin (Studi Kasus Kebun Raya Bogor). Penelitian ini akan melengkapi hasil penelitian pertama dalam mengukur pengaruh aktivitas manusia terhadap ekosistem di Kebun Raya Bogor.

Sementara itu, Peneliti Pusat Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Didit Okta Pribadi mengatakan, terdapat beberapa tujuan penelitian ini yakni, mengidentifikasi area dan tumbuhan yang terpapar cahaya malam buatan baik dari dalam maupun luar kawasan Kebun Raya Bogor.

"Tujuan berikutnya adalah menganalisis dampak cahaya malam buatan terhadap kandungan klorofil dan nitrogen pada daun tumbuhan yang terpapar dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi dampak cahaya malam buatan terhadap tumbuhan," kata Didit.

Selain itu, Ia menambahkan, penelitian ini juga bertujuan membangun model spasial kerentanan tumbuhan terhadap cahaya malam buatan. Penelitian ini dilakukan mulai Desember 2021 dan diharapkan rampung pada Desember 2022.

Studi Pengaruh ALAN terhadap Komunitas dan Populasi Serangga di Lingkungan Kebun Raya Bogor juga dilakukan periset BRIN. Penelitian ini dilakukan mengingat kebun raya secara ekologi penting sebagai pusat konservasi tumbuhan dan hewan.

Kawasan kebun raya mempunyai peran dalam menyeimbangkan ekosistem di dalam maupun di sekitarnya. Selain itu, penelitian ini juga dilatarbelakangi bahwa pengelola KRB harus memastikan terlindunginya keanekaragaman hayati serta jasa lingkungan.

Peneliti Pusat Riset Biologi Encilia mengatakan, tujuan penelitian ini antara lain menganalisis keanekaragaman (komparasi) jenis dari serangga nokturnal di sekitar ALAN dan tanpa ALAN. Tujuan berikutnya adalah untuk pemantauan dinamika perubahan komposisi, keanekaragaman serangga hama (rayap) dan predator terhadap ALAN.

"Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh ALAN baik spektrum, intensitas, dan waktu paparan terhadap keanekaragaman dan komunitas serangga," ujar Encillia.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Lingkungan, Nasional, Jawa Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/