Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
20 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
3
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
19 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
4
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
19 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
5
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
19 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
6
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
24 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Home  /  Berita  /  Ekonomi

2022, Harga Komoditas Migas Diprediksi Konsisten Naik

2022, Harga Komoditas Migas Diprediksi Konsisten Naik
Ilustrasi subsidi produk turunan gas. (foto: dok. ist./sindonews)
Sabtu, 01 Januari 2022 13:50 WIB

JAKARTA - Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) M.H. Said Abdullah mengungkapkan, harga komoditas minyak dan gas diprediksi konsisten merangkak naik pada 2022. Hal tersebut Ia samapaikan dalam suatu pernyataan tertulis yang dibaca, Sabtu (1/1/2022).

Karenanya Politisi PDIP itu mendorong agar pemerintah melakukan setidaknya 2 hal yakni; 1) Mereformasi subsidi energi; dan 2) Mentransformasi ekonomi ke ekonomi hijau.

Pasalnya, kata Said, kenaikan harga komoditas minyak dan gas bisa meningkatkan kebutuhan alokasi subsidi energi di Indonesia. Sementara, mengandalkan subsidi bukanlah solusi yang efektif.

"Oleh karena itu, reformasi subsidi energi perlu dilakukan," kata Said dikutip GoNEWS.co di Depok, Jawa Barat.

Pemerintah, tegas Said, harus segera melakukan reformasi subsidi energi, agar plafon subsidi energi di tahun depan sebesar Rp134 triliun tidak membengkak.

"Lebih penting lagi, agar subsidi energi lebih tepat sasaran. Saya berharap selambatnya pertengahan tahun depan reformasi subsidi energi telah dijalankan," ujarnya.

Sementara kebijakan ekonomi hijau, menurut Said, diharapkan mencerminkan komitmen internasional dari Indonesia guna mewujudkan Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (Nationally Determined Contribution) dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional, DPR RI
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/