Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
8 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
2
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
8 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
3
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
8 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
4
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
7 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
5
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
7 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
6
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Minta Masyarakat Tak Panik, Mahfud MD: Anggap Covid-19 Penyakit Biasa

Minta Masyarakat Tak Panik, Mahfud MD: Anggap Covid-19 Penyakit Biasa
Menko Polhukam, Mahfud MD. (Foto: Istimewa)
Senin, 26 Juli 2021 20:46 WIB

JAKARTA - Menko Polhukam, Mahfud MD mengajak alim ulama, pengasuh pondok pesantren, ormas Islam, dan pimpinan lembaga keagamaan untuk membantu masyarakat agar tidak panik akan adanya Covid-19.

"Bantu masyarakat tidak panik dan mulai dari kita untuk tidak panik. Anggap saja itu penyakit biasa," kata Mahfud saat menghadiri silaturahim virtual dengan para tokoh agama, Minggu 25 Juli 2021.

Menurut Mahfud, salah satu kunci kesembuhan adalah perasaan tenang. Kepanikan dianggap hanya akan memperparah penyakit yang ada. "Banyak penyakit selama ini dan kita bisa menyembuhkannya kalau kita tenang, karena kita menganggap penyakit itu biasa ya biasa saja," ucap Mahfud.

"Kita yang harus membuat hati masyarakat tenang arena kata Ibnu Rusyd, kesembuhan itu separuh diberikan oleh ketenangan, kepanikan itu separuh dari penyakit, pintu kesembuhan itu adalah kesabaran," lanjut Mahfud.

Menurut Mahfud, saat ini kebersamaan antara masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam penanganan Covid-19. Tokoh agama, tokoh masyarakat, ilmuwan, dan lain sebagainya diharapkan bisa menjadi motor penggerak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan demi menekan jumlah korban.

Namun demikian, Mahfud mengungkapkan saat ini masih ada tokoh agama, ilmuwan hingga dokter yang nyeleneh mengatakan tentang pandemi Covid-19. Misalnya saja mereka menyebut penanganan corona oleh pemerintah salah, menganggap penggunaan masker tidak perlu, hingga menganggap virus ini hasil konspirasi.

Mahfud berujar masih ada tokoh agama yang belum disiplin protokol kesehatan dan melakukan provokasi. Karenanya Mahfud meminta para tokoh dapat memberikan pengertian agar tidak bersikap seperti itu lagi. Pasalnya masyarakat pasti akan mencontoh tokoh tersebut.

"Masih ada tokoh yang belum disiplin dan melakukan provokasi dan tidak mau menerapkan protokol kesehatan. Ini mohon para tokoh memberi pengertian," tutupnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Okezone
Kategori:DKI Jakarta, Kesehatan, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/