Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
5 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
5 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
3 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
3 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Politik

PKS Sebut APBN Belum Efektif Dorong Pemulihan Ekonomi

PKS Sebut APBN Belum Efektif Dorong Pemulihan Ekonomi
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKS Anis Byarwati. (Foto: Istimewa)
Rabu, 14 Juli 2021 16:56 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APBN Semester I Tahun 2021 dalam Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Senin (12/7/2021).

Menanggapi hal itu, Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati menyatakan, dari beberapa indikator ekonomi makro dan kondisi ekonomi terlihat bahwa pemulihan ekonomi nasional masih lambat dan belum berada pada kondisi yang diharapkan.

Anis membeberkan bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi nasional semester I tahun 2021 berada pada kisaran 3,1-3,3 persen. "Jadi masih jauh di bawah target APBN 2021 sebesar 5 persen. Pertumbuhan ekonomi nasional juga berada di bawah prediksi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 5,7 persen, Asean sendiri sebesar 5,1 persen. Kondisi ini menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia lebih lambat dibandingkan ekonomi dunia bahkan Asean sekalipun," ujar Anis, Rabu (14/7/21)

Menurut Wakil Ketua BAKN DPR RI ini, pemerintah harus mengoptimalkan program PEN yang lebih tepat sasaran agar mampu mendorong daya beli dan konsumsi masyarakat. "Begitu juga dengan belanja. Belanja produktif harus diperkuat untuk mendorong efektifitas dan efisiensi belanja kementerian dan lembaga. APBN belum efektif mendorong pemulihan ekonomi," katanya.

Rendahnya inflasi menjadi catatan Anggota Komisi XI DPR RI ini. Menurutnya, rendahnya inflasi menandakan bahwa roda perekonomian belum sepenuhnya pulih. "Sampai dengan semester I tahun 2021, inflasi tercatat sebesar 1,33 persen (yoy), berada dibawah target APBN 2021 sebesar 3,0 persen, bahkan lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,96 persen (yoy)," jelasnya.

Anis berpendapat, Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung dan semakin parah, disertai dengan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat menyebabkan daya beli dan konsumsi masyarakat masih cenderung terbatas. "Untuk menggerakan roda ekonomi, pemerintah harus konsisten dan disiplin dalam penanganan Covid-19, terukur menjalankan PPKM, mendorong vaksinasi, testing, dan tracing," ungkap Anis.

Begitu pula, pencapaian dan realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dianggap belum optimal oleh legislator PKS ini. "Realisasi Semester I 2021 masih tergolong rendah yaitu Rp252,3 triliun atau 36,1 persen dari pagunya sebesar Rp699,4 triliun. Khususnya serapan untuk Klaster kesehatan sebesar Rp47,7 triliun (24,6 persen) dan serapan Klaster dukungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan korporasi sebesar Rp51,3 triliun (29,8 persen)," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/