Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
24 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
2
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
4
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
5
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
5 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
6
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Hukum

Usai di Padang Panjang, Kasus Guru Lecehkan Anak Didik Terjadi di Solok

Usai di Padang Panjang, Kasus Guru Lecehkan Anak Didik Terjadi di Solok
Ilustrasi kekerasan seksual. (Foto: Istimewa)
Selasa, 15 Juni 2021 17:53 WIB
JAKARTA - Pengasuh ponpes yang dilaporkan berinisial MS. Polisi masih mencari keberadaan MS yang diduga melarikan diri.

"Tersangka saat ini belum kita temukan. Masih kita cari. Karena ada jeda waktu antara saat kejadian dengan korban melapor, sehingga memungkinkan yang bersangkutan untuk lari," jelas Rifki.

Kasus dugaan pelecehan seksual ini dilaporkan sejak Kamis (27/5). Sementara MS diketahui menghilang sejak Senin (24/5).

Rifki menjelaskan perbuatan MS terungkap usai orang tua salah satu korban curiga melihat anaknya sakit saat buang air besar. Orang tua korban langsung membuat laporan polisi. "Kita sudah memeriksa pihak-pihak terkait, baik korban maupun pihak yayasan dan pengasuh pondok," ucap Rifki.

Sebelumnya Ustaz Syukron, guru sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan SMP Islam Terpadu di Kota Padang Panjang ditangkap polisi lantaran diduga melecehkan muridnya. Ustaz yang diduga gay itu menyuruh muridnya melayani nafsu bejatnya dengan onani dan oral sex.

Diketahui, modus Ustaz Syukron yang diduga gay adalah memberi pemahaman salah terhadap korban yang berusia 14 tahun. Dia mengatakan melakukan onani dan oral sex bisa meningkatkan kepercayaan diri.

Berdasarkan pemeriksaan, pelaku sempat meminta korban mengirimkan video yang menyorot alat kelamin. Korban sempat menolak dan bertanya soal tujuan pengiriman video tak senonoh tersebut.

Namun korban tidak kuasa saat disuruh tersangka datang ke asrama sekolah di Padang Panjang. Di kamar Wali Asrama, pelaku memaksa korban melakukan onani dan oral sex.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Detik.com
Kategori:Sumatera Barat, Hukum, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/