Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
22 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
21 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
21 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
20 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  DPR RI

Desak Pemerintah Evakuasi 7300 PMI dari Malaysia, NasDem: Bisakah Koordinasi dengan Menkeu?

Desak Pemerintah Evakuasi 7300 PMI dari Malaysia, NasDem: Bisakah Koordinasi dengan Menkeu?
Anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI dari Dapil Jateng I/Anggota Timwas PPMI DPR RI, Fadholi (dalam layar, kedua depan) saat menyampaikan urgensi evakuasi PMI dari Malaysia dalam rapat bersama pemerintah di Jakarta, Rabu (2/6/2021). (foto: www.gonews.co/dzulfiqar)
Kamis, 03 Juni 2021 15:33 WIB
JAKARTA- Anggota Timwas PPMI DPR RI, Fadholi, mendesak pemerintah Indonesia untuk segera mengevakuasi 7300an Pekerja Migran Indonesia yang ada di Malaysia menyusul tingginya eskalasi pandemi di negara jiran tersebut.

"Segera buat satu jadwal. Kalau saya meminta, satu minggu ini kalau bisa sudah dipulangkan ke Indonesia," kata Fadoli dalam rapat Tim Pengawas DPR RI terhadap Perlindungan Pekerja Migran Indonesia bersama beberapa kementrian/lembaga di Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021) kemarin.

Menurut Fadoli, BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) sebenarnya punya posisi yang jelas sebagaimana nampak dari nomenklaturnya, tapi badan ini tak punya cukup anggaran. Di sisi lain, pemulangan 7300an PMI dari Malaysia juga jelas melibatkan kementerian dan badan lain. Karenanya, Fadholi mendorong agar ditetapkan leading sector diantara para pemangku kebijakan tersebut.

"Yang urgen adalah evakuasi. Bagaimana caranya kita akan menyelamatkan sekira 7300 pekerja migran kita agar bisa segera pulang ke Tanah Air," kata politisi Partai NasDem itu.

Lebih jauh, menurut Fadholi, jika tidak ada satupun kementerian/lembaga terkait yang memiliki kesiapan dana untuk mengevakuasi 7300 pekerja migran dari Malaysia maka negara melalui bendaharanya bisa mengadakan anggaran khusus karena situasi yang dialami pekerja migran tersebut masih dalam konteks bencana pandemi.

"Bisa nggak kita koordinasi dengan Menteri Keuangan Kira-kira perlu anggaran berapa? Siapa yang bisa mengestimasi, silahkan! Pos anggarannya mau diambil dari mana? Apakah bisa ada alokasi khusus dari Menkeu karena ini masuk ke ranah bencana," kata Fadholi.

Legislator Dapil Jawa Tengah I itu menegaskan, persoalan 7300 pekerja migran di Malaysia saat ini adalah persoalan serius yang berkaitan dengan wibawa negara. "Ini marwah tenaga kerja kita di Malaysia dan ini marwah Pemerintah Indonesia,".

"Kalau kita memulangkan itu saja tidak bisa nanti apa kata orang-orang Malaysia. Ini persoalan serius," tegas Fadholi.

Sebagai tambahan informasi, rapat tersebut akhirnya memutuskan bahwa Kemenko PMK RI menjadi leading sector dalam penanganan 7300an pekerja migran Indonesia yang tertahan di Malaysia. Kemenko PMK akan mengkoordinasi BP2MI, Kemenaker RI, Kemlu RI, Kemendagri RI, dan BNPB.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, DPR RI, Nasional, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/