Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
21 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
21 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
18 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
16 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
21 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Sputnik Versi Satu Dosis Diizinkan, Indonesia sudah Pesan Versi Dua Dosisnya

Sputnik Versi Satu Dosis Diizinkan, Indonesia sudah Pesan Versi Dua Dosisnya
Vaksin Sputnik Light. (gambar: ist./rdif handout/reuters)
Jum'at, 07 Mei 2021 16:11 WIB
JAKARTA - Indonesia diberitakan telah memesan 20 juta dosis vaksin Sputnik V untuk program vaksinasi gotong royong. Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila G Vorobyova, mengatakan dalam konferensi pers Rabu (05/5/2021) lalu bahwa Sputnik V Rusia sudah dalam proses registrasi di BPOM.

Sputnik V ini adalah vaksin versi dua dosis yang menggunakan virus flu biasa yang direkayasa sehingga tidak berbahaya. Vaksin ini bekerja sebagai carrier untuk mengantarkan fragmen kecil virus corona ke dalam tubuh. Sputnik V sudah mendapat persetujuan di puluhan negara lain di seluruh dunia.

Di Rusia sendiri, Vaksin Sputnik terus bergerak maju. Versi dosis tunggalnya, yaitu Sputnik Light sudah mendapat izin otoritas negara tersebut pada Kamis (6/5/2021).

Dalam sebuah konferensi pers pada Kamis, Presiden Vladimir Putin mengatakan vaksin buatan Rusia "Bisa diandalkan seperti senapan serbu Kalashnikov (senjata AK-47 era Uni Soviet yang masih populer dan digunakan secara luas sampai hari ini)".

Dalam pernyataan pers, sebagaimana dilansir bbcindonesia.com, produsennya mengatakan satu dosis Sputnik Light telah menunjukkan 79,4% efikasi dalam program vaksinasi di negara itu.

"Sistem dosis tunggal memungkinkan imunisasi lebih banyak orang dalam waktu yang lebih singkat, melanjutkan pertarungan melawan pandemi selama fase akut," kata mereka sebagaimana dikutip GoNEWS.co.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Kesehatan, Internasional, Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/