Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
10 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
10 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
10 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
4
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
4 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
5
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
4 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
6
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
3 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Harga Komoditas Cabai Tak Terkendali, Pemerintah Harus Buat Sistem Distribusi

Harga Komoditas Cabai Tak Terkendali, Pemerintah Harus Buat Sistem Distribusi
Ilustrasi pendagang Cabai. (Foto: Istimewa)
Kamis, 18 Maret 2021 17:26 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Harga komoditas cabai tengah tak terkendali. Di beberapa daerah harga per kilogram cabai tembus ratusan ribu rupiah. Tentu saja hal ini mendapat perhatian serius Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Mantan Ketua Umum PSSI itu menilai pemerintah perlu mempersiapkan langkah-langkah taktis untuk menekan laju harga komoditas cabai yang tak terkendali.

Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu menilai salah satu penyebab ketidakstabilan harga komoditi cabai dikarenakan pemerintah belum memiliki sistem distribusi yang dapat mengantisipasi dan menyelesaikan permasalahan jangka pendek dan menengah.

"Pemerintah perlu membuat sistem secara terkoordinasi antar-wilayah untuk memudahkan pasokan komoditi cabai. Pemerintah harus punya sistem distribusi yang dapat mengantisipasi persoalan ini secara serius," kata LaNyalla dalam keterangan resminya, Kamis (18/3/2021).

Ia melanjutkan, sejatinya kita memiliki sentra-sentra penghasil holtikultura komoditi cabai atau jenis sayur-sayuran yang dapat memberikan pasokan ke daerah-daerah lain. "Ini harus dibuat sistemnya dengan memperhatikan waktu panen dan keadaan cuaca," tutur LaNyalla.

Alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut melanjutkan, situasi melonjaknya secara drastis harga cabai semestinya tak terjadi mengingat Indonesia merupakan termasuk produsen cabai peringkat keempat dunia.

"Dengan tingkat produksi yang tinggi semestinya kita mampu membuat sirkulasi distribusi yang tersistem dan juga pengolahan atau industri penyimpanan (stok) cabai untuk beberapa waktu tertentu," papar Senator Dapil Jawa Timur itu.

Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai upaya untuk menjamin ketersediaan komoditas strategis termasuk cabai rawit. Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, menegaskan tidak ada impor untuk merespons kenaikan harga cabai yang terjadi dua bulan terakhir, namun Kementan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pasokan dan meredam kenaikan harga cabai rawit.

Berbagai upaya jangka pendek yang dapat dilakukan untuk menstabilkan pasokan dan meredam kenaikan harga cabai rawit dibahas dalam rakor tersebut. Salah satu solusinya dengan menggelar pasar cabai murah di 34 titik yang berlangsung dari tanggal 8-20 Maret.

Ditjen Horti akan mendukung pendistribusian cabai dengan fasilitasi sarana distribusi yang dimiliki. Selain itu Ditjen Horti juga menyusun perjanjian kerjasama dengan RNI dalam upaya stabilisasi pasokan ini.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/