Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
23 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
20 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
20 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Politik

Jika Empat Pilar Diingkari, Gus Jazil Sebut Negara Ini Bisa Bubar

Jika Empat Pilar Diingkari, Gus Jazil Sebut Negara Ini Bisa Bubar
Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid saat memberikan materi sosialisasi Empat Pilar MPR bersama warga NU Jakarta. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 12 Maret 2021 23:42 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid mengatakan, negara bisa bubar jika salahsatu saja dari empat pilar ditinggalkan.

Demikian diungkapkan Gus Jazil sapaan akrabnya saat memberikan materi sosialisasi Empat Pilar MPR di hadapan ratusan warga Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Jakarta Pusat, Jumat (12/3/2021).

Empat Pilar MPR yang Ia maksud adakah Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Gus Jazil mengatakan, sosialisasi merupakan tugas MPR yang mesti dilakukan sesuai dengan amanat UU MD3. Empat Pilar MPR menurutnya adalah bagian dari rukun bernegara.

"Bila salah satu rukun itu diingkari maka negara ini bisa bubar," ujarnya.

Untuk itu kata Gus Jazil, warga negara wajib menjalankan rukun bernegara agar bangsa ini tetap kokoh dan kuat sepanjang masa.

Agar umat Islam tidak alergi dengan dasar dan pilar bernegara. Gus Jazil pun menjelaskan, bahwa Pancasila merupakan ijtihad dari para ulama. Hal demikianlah yang membuat Pancasila tidak bertentangan dengan agama Islam. "Tidak ada nilai-nilai Pancasila yang bertentangan dengan nilai-nilai agama," tandasnya.

Peran ulama dan santri dalam perjuangan bangsa Indonesia, menurunnya juga sangat vital dan penting. "Negara ini lahir dari perjuangan para ulama," tuturnya.

"Sebelum ada TNI, laskar-laskar, seperti Laskar Sabilillah, yang diaktifi oleh para santri, ulama, dan ummat Islam. Inilah berkah dari perjuangan ulama, santri, dan ummat Islam," paparnya.

Meski demikian, Gus Jazil menjelaskan, bahwa bangsa ini lahir dari kesepakatan bersama. "NKRI lahir dari kesepakatan persatuan," ucapnya.

Kesepakatan persatuan itu kata Gus Jazil, salah satunya juga datang dari para alim ulama. "Sebagai negara kesepakatan yang didirikan oleh ulama maka kita perlu menjaga bangsa Indonesia. Kesepakatan ini sudah final, NKRI harga mati," tegasnya.

Peran besar yang dilakukan atau diperankan ulama dan santri inilah yang membuat calon Ketua PWNU DKI Jakarta ini mendorong agar para santri tidak keder atau minder dalam mengisi pembangunan.

"Kan sudah ada presiden dan wakil presiden yang latar belakangnya ulama dan santri. Peran ulama dan santri dalam ikut proses pembangunan sangat penting dan diharapkan. Merekalah yang akan mendorong nilai-nlai dan semangat keagamaan dalam pembangunan. Diibaratkan, pembangunan tanpa nilai-nilai agama seperti Fir’aun yang membangun piramid-piramid besar," urainya.

Sebagai kader NU, dirinya juga terus mendorong organisasi yang didirikan KH Hasyim Asyari ini terus mengawal moral dan persatuan bangsa.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/