Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
2
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
15 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
3
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
15 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
4
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
15 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
57 menit yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Bantah Iming-imingi Uang Rp 100 Juta untuk Kudeta, Jhoni Allen Akui KLB Butuh Biaya

Bantah Iming-imingi Uang Rp 100 Juta untuk Kudeta, Jhoni Allen Akui KLB Butuh Biaya
Pendiri Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun. (Foto: Istimewa)
Kamis, 04 Maret 2021 12:56 WIB
JAKARTA - Jhoni Allen Marbun, mantan kader Partai Demokrat yang dipecat gara-gara keterlibatannya dalam isu kudeta AHY, membantah iming-imingi uang Rp100 juta kepada peserta Kongres Luar Biasa (KLB).

Namun demikian, Jhoni Allen mengakui bahwa KLB yang akan mereka gelar, membutuhkan biaya besar. Hal itu Ia ungkapkan saat menjadi narasumber di program Mata Najwa, Rabu (3/3/2021) malam.

Jhoni Allen Marbun sendiri tampak gelagapan saat ditanya Najwa Shihab mengenai adanya pengakuan kader pada AHY soal diimingi uang untuk melakukan kudeta.

Karena sebelumnya, Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik menyebut ada imbalan Rp100 juta untuk pimpinan di daerah.

Masing-masing akan diberi uang muka Rp25 juta hingga Rp30 juta bila mau memberikan dukungan. Sisanya dibayar setelah KLB selesai.

Najwa Shihab pun mempertanyakan kabar tersebut kepada Jhoni Allen Marbun. "Bang Jhoni, anda mengiimingi-imingi uang pada kader di DPC supaya mereka mau menjatuhkan kepemimpinan AHY?" tanya Najwa Shihab.

Sebagai penggagas Kongres Luar Biasa (KLB), Jhoni Allen mengaku tak ada iming-iming uang.

Meski demikian, Jhoni tak membantah adanya biaya yang diperlukan untuk menjalankan KLB. "Tidak pernah ada karena iming-iming Partai Demokrat untuk menjagokan ketua umumnya menjadi menang. Itu bisa dibuktikan pada KLB Bandung," papar Jhoni Allen.

Mendengar hal tersebut, Najwa Shihab pun lantas bereaksi. "Saya belum mau masuk ke situ, kita fokus kepada hal ini. Ini matching dengan pernyataan SBY yang bilang Demokrat for sale. Apakah anda berusaha menjual Partai Demokrat?" cecar Najwa Shihab.

"Tak ada buktinya, itu kan kader kita. Dia datang menyampaikan keluhan dan mencari solusi, tentunya ada biaya operasioanl. Tiketnya kita kasih, hotelnya juga," ucap Jhoni Allen.

"Jadi iya, anda mengimingi uang?" kata Najwa Shihab.

"Untuk kader sendiri merupakan hal biasa, ada Rp10 juta dan sebagainya. Tergantung jaraknya," papar Jhoni Allen.

Mengenai iming-iming uang besar Rp100 juta, Jhoni Allen tak menjawabnya secara pasti. Ia terlihat sedikit gelagapan. "Kalian saja bisa iming-iming, ini kan faktanya kita kasih. Tak ada iming-iming, itu biaya operasional untuk datang dan menyelesaikan persoalan."

"Saya tak pernah mau berdosa, pihak eksternal tak ada satu rupiah pun dan itu tak akan laku. Dari pihak kita perlu biaya operasional," beber Jhoni Allen.

Sebagaimana diketahui, isu gerakan perebutan kekuasaan atau makar di tubuh Partai Demokrat belum juga selesai. Isu tersebut pertama kali disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konfrensi pers yang dilakukan Senin (1/2/2021).

Pidato Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang diungkapkan dalam konferensi pers di Taman Politik, Wisma Proklamasi DPP Demokrat, Senin (1/2/2021) membuat geger publik.

Pasalnya, AHY mengungkapkan bahwa adanya gerakan politik yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat. (Youtube Agus Yudhoyono). AHY menuding ada pihak-pihak yang berupaya untuk mengangkat sosok baru menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dengan mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB).

Pada perkembangannya, tokoh-tokoh yang diduga menjadi dalang perebutan kekuasaan itu adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Marzuki Alie, Muhammad Nazaruddin, Darmizal dan Johni Allen Marbun.

Selain itu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan banyak kader Demokrat yang dipaksa untuk mengukudeta dirinya.

Ajakan kudeta dirinya tersebut didapatkan kader lewat telpon ataupun pertemuan langsung. Hal ini ini menjadi perhatian bagi dirinya dan juga kader internal partainya.

AHY berujar, kudeta dirinya dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat lewat adanya Kongres Luar Biasa (KLB).

Sehingga hal ini yang membuat dirinya dan kader untuk menyelamatkan kepemimpinan Demokrat ini. AHY mengatakan, bahwa oknum yang ingin mengkudetanya menargetkan 360 pemegang suara KLB dengan sejumlah imbalan uang. Sehingga cara-cara kotor ini tidak bisa dianggap remeh.

"Para pemegang suara diajak dan dipengaruhi dengan imbalaun uang dalam jumlah yang besar," jelas AHY.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/