Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
21 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
2
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
3
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan 'Liar' GM Novendra
Olahraga
21 jam yang lalu
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan Liar GM Novendra
4
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
14 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
5
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
23 menit yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Home  /  Berita  /  Internasional

Dugaan Pelanggaran HAM, AS akan Minta Pertanggungjawaban Arab Saudi

Dugaan Pelanggaran HAM, AS akan Minta Pertanggungjawaban Arab Saudi
Junalis senior AS, Jamal Khashoggi, yang tewas di Istanbul pada 2018. (foto: ist./al jazeera)
Sabtu, 27 Februari 2021 18:12 WIB
JAKARTA - Laporan Intelijen AS (Amerika Serikat) menyebut, ada inisial MBS dalam kasus pembunuhan jurnalis berkewarganegraan AS, pengkritik MBS di The Washington Post, Jamal Khashoggi.

"Mengingat pengaruh Pangeran Mohammed, sangat tidak mungkin pembunuhan tahun 2018 bisa terjadi tanpa seizinnya," tulis laporan rahasia tersebut yang dikutip GoNews.co dari AFP, Sabtu (27/2/2021).

Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden mengungkapkan, AS akan mengumumkan perubahan signifikan dalam hubungan bilateral pada Jumat dan Senin. Biden juga sudah bicara dengan Raja Arab Saudi, pada Jumat.

"Saya berbicara kemarin dengan raja. Menjelaskan kepadanya bahwa peraturan berubah dan kami akan mengumumkan perubahan signifikan hari ini dan Senin. Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka atas pelanggaran hak asasi manusia," kata Biden dalam sebuah wawancara dengan Univision.

Sebagai pengingat, Jamal Khashoggi tewas setelah memasuki konsulat di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018 lalu. Laporan menyebut bahwa Khashoggi tewas dan dimutilasi oleh 15 orang. 7 dari 15 orang itu disebut berasal dari Rapid Intervention Force yang sebelumnya menangani kritik dan protes terhadap Arab Saudi di luar negeri.

CIA tak lama kemudian menyimpulkan Pangeran Mohammed bin Salman memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi, tetapi Trump (Presiden AS saat itu, red) enggan merilis laporannya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Internasional, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/