Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
22 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
7 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  Umum

Negara-Negara Mulai Melawan Facebook dan Google, Bagaimana dengan Indonesia?

Negara-Negara Mulai Melawan Facebook dan Google, Bagaimana dengan Indonesia?
Ilustrasi Google. (gambar: ist./acnmedia)
Jum'at, 26 Februari 2021 18:21 WIB
JAKARTA - Negara-negara mulai bergerak melawan Google dan Facebook. Para menteri diantaranya dari Australia, Finlandia, Prancis, dan Jerman telah melakukan pertemuan membahas kemungkinan kerjasama melawan keduanya.

Langkah ini muncul setelah adanya kesadaran bahwa Facebook seharusnya membayar setiap konten berita dari penerbit lokal yang muncul di feed Facebook.

"Itu adalah pertemuan tingkat menteri pertama, di mana kami bersama-sama mulai membicarakan tentang apa yang ingin kami lakukan bersama terkait raksasa web, termasuk kompensasi yang adil untuk media," kata Menteri Heritage Kanada, Steven Guilbeault dalam lansiran New York Post yang dikutip GoNews.co, Jumat (26/2/2021).

"Saya agak penasaran untuk melihat seperti apa tanggapan Facebook nantinya. Apakah Facebook akan memutuskan hubungan dengan Jerman, Prancis, Kanada, Australia, dan negara lain yang akan bergabung? Pada titik tertentu, posisi Facebook akan sepenuhnya tidak dapat dipertahankan," kata Guilbeault.

Ketegasan sikap Kanada ini, juga menyusul Australia yang telah resmi mengeluarkan Undang-Undang media baru yang mewajibkan platform digital seperti Facebook dan Google untuk membayar media lokal dan penerbit, saat menautkan konten mereka di umpan berita atau hasil pencarian.

Menurut Guilbeault, Kanada akan menyusun rancangan undang-undang dalam beberapa bulan ke depan, yang mana mengharuskan Facebook dan Alphabet Inc. (induk perusahaan Google) untuk membayar.

"Kanada berada di garis depan pertempuran ini. Kami ada di antara kelompok negara pertama di dunia yang melakukan inisiatif ini," kata Guilbeault.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Sejauh ini, GoNews.co belum mendapat pernyataan resmi otoritas perundangan nasional mengenai hal ini. Tapi terkait dengan informasi dan data di dunia siber, setidaknya ada beberapa Undang-Undang yang tengah menjadi perhatian, diantaranya; UU ITE (Informasi dan Teknologi Elektronik) dan UU Penyiaran, dan UU PDP (Perlindungan Data Pribadi).***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Nasional, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/