Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
21 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
17 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
17 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
18 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  MPR RI

Hari Bela Negara, MPR Minta Milenial Waspadai Balkanisasi Indonesia

Hari Bela Negara, MPR Minta Milenial Waspadai Balkanisasi Indonesia
Wakil ketua MPR RI/politisi PDIP, Ahmad Basarah. (foto: dok. istimewa)
Minggu, 20 Desember 2020 16:45 WIB

JAKARTA - Wakil ketua MPR Dr. Ahmad Basarah menyatakan, generasi muda atau kaum milenial harus menjaga persatuan bangsa sambil mewaspadai ancaman Balkanisasi Indonesia atau proyek pecah belah bangsa dan negara oleh bangsa asing.

"Generasi muda harus belajar dari kisah kehancuran nagara-negara Balkan di tahun 1990-an. Dari satu negara besar Yugoslavia lahir negara-negara kecil Serbia, Kroasia, Bosnia dan-Hercegovina, Slovenia, Macedonia, Montenegro, dan Kosovo. Pecahnya negara besar ini tidak mungkin terjadi begitu saja, tentu ada desain politik tingkat tinggi di balik itu semua," kata Ahmad Basarah dalam sebuah webinar di Malang, Sabtu (19/12/2020), tepat di hari Bela Negara 2020.

Basarah memaparkan, dengan segala potensi yang dimiliki Nusantara, Indonesia adalah bisa menjadi sasaran Balkanisasi. "Tapi, jika Indonesia tetap menjadi negara kesatuan yang besar seperti saat ini, tentu negara-negara kapitalis itu sulit menguasai sumberdaya alam di negeri ini,".

"Sebagai negara kesatuan, Indonesia punya kebijakan yang sama untuk semua daerah, kita bukan negara federal. Tapi, jika kepulauan di Nusantara ini terpecah menjadi beberapa negara kecil, tentu mudah bagi para negeri kapitalis itu melakukan kolonialisme tersembunyi dan melakukan eksploitasi atas daerah-daerah itu," jelas Ahmad Basarah.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Politik, Nasional, MPR RI, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/