Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
21 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
2
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
4
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
2 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
5
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
6
Pompa Semangat Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade, Erick Thohir: Kasih Lihat Kita Bangsa Yang Kuat
Olahraga
2 jam yang lalu
Pompa Semangat Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade, Erick Thohir: Kasih Lihat Kita Bangsa Yang Kuat
Home  /  Berita  /  Politik

Berpotensi Memecah Belah, Relawan Jokowi Desak Polri Tindak Abu Janda, Denny Siregar dan Nikita

Berpotensi Memecah Belah, Relawan Jokowi Desak Polri Tindak Abu Janda, Denny Siregar dan Nikita
Ketua Umum Baranusa, Adi Kurniawan. (Foto: Istimewa)
Selasa, 01 Desember 2020 13:12 WIB
JAKARTA - Kelompok relawan Jokowi yang tergabung dalam Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) mendesak Polri untuk menindak tegas para buzzer yang diduga kerap melakukan ujaran kebencian di media sosial.

"Menindak tegas ujaran kebencian yang dilakukan artis Nikita Mirzani serta menutup akun-akun media sosial seperti milik Denny Siregar, Abu Janda, serta website milik Alifurrahman bernama seword.com dan lain-lain, demi menjaga keutuhan negara dan rakyat Indonesia," ujar Ketua Umum (Ketum) Baranusa, Adi Kurniawan, Selasa (1/12).

Karena, menurut Adi, para buzzer tersebut secara sengaja menciptakan narasi-narasi perpecahan dengan selalu mengembangkan politik identitas.

Sehingga, kerukunan di masyarakat menjadi terganggu dan sangat berpotensi mengadu domba antarsesama bangsa Indonesia.

"Mereka itu selalu menebar kebencian dan terus menggunakan politik identitas yang dikhawatirkan akan berpotensi menciptakan perang saudara di republik ini. Sebab itu, kami meminta agar akun-akun milik mereka ditutup secara permanen," ucap Adi.

Adi juga menduga, aksi teror serta pembunuhan sadis di Dusun Lewonu, Desa Lembantongoa, Sulawesi Tengah (Sulteng) merupakan bagian dari dampak narasi politik identitas yang selalu dimainkan oleh para buzzer tersebut.

"Sadar tidak sadar, suka tidak suka, apa yang dilakukan Nikita Mirzani, Denny Siregar, Ade Armando, Abu Janda dkk itulah yang memicu perang antarsaudara itu terjadi. Harusnya mereka yang dikecam terkait aksi sadis terorisme yang terjadi di Sigi," tegas Adi.

Adi juga mencontohkan ujaran kebencian yang dilakukan orang-orang tersebut yang dinilai dapat berdampak terhadap kerukunan umat beragama.

Misalnya, sebutan "Cebong dan Kadrun" hingga saling bully antara kelompok pendukung pemerintah dan pendukung Habib Rizieq Shihab yang notabene mayoritas adalah umat muslim.

"Mereka tak sadar, apa yang mereka lakukan itu bisa memicu perang saudara antara umat beragama. Dan hari ini sudah terjadi di Sigi," tegas Adi.

Dirinya pun meminta aparat kepolisian mengusut tuntas serta menghukum seberat-beratnya para pelaku.

"Kami juga mengecam keras tindakan keji dan biadab tersebut karena sangat bertentangan terhadap perikemanusiaan dan sangat tidak dibenarkan apapun alasannya karena sangat bertentangan terhadap perikemanusiaan," pungkas Adi.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/