Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
18 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
2
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
18 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
3
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
23 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
4
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
24 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
5
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
17 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
6
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
23 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Ini Tantangan Calon Kapolri Mendatang Menurut Kompolnas

Ini Tantangan Calon Kapolri Mendatang Menurut Kompolnas
Anggota Kompolnas, Yusuf Warsim saat diwawancarai Jurnalis di Parlemen. (Foto: GoNews.co)
Kamis, 26 November 2020 17:39 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota Kompolnas, Yusuf Warsim mengatakan bahwa setiap kepala kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) memiliki tantangan dan massanya.

Bila merujuk pada grand strategy Polri, di masa kepemimpinan Kapolri mendatang nantinya, tantangannya masuk dalam tahapan memberikan pelayanan prima terhadap publik.

"Setiap Kapolri memiliki tantangan dan massanya. pada 2005-2009 an, tahapannya pada trust building. 2010-2016 masuk tahapan partnership building,yakni membina dan membangun kemitraan antar lembaga, seperti KPK, dan lainnya," kata Yusuf dalam acara diskusi dialektika demokrasi bertajuk 'Siapa Calon Kapolri Pilihan Jokowi?', yang dipandu Wartawan Suara Pembaruan di Media Center DPR RI, Senayan, Kamis (26/11/20).

"Dan 2016-2025 nanti tahapannya masuk pada keuunggulan pelayanannya. Sehingga, Kompolnas mendorong Polri memberikan pelayanan prima," tambahnya.

Tidak hanya itu, masih dikatakan Yusuf, Kapolri mendatang juga dihadapkan dengan tantangan industri 4.0. Hal itu, sambung dia, sesuai dengan konsep kepolisian yang demokratis."Kalau coba kita selaraskan ada satu konsep misalnya kepolisian yang demokratis ini adalah strategis kepolisian yang demokratis," papar dia.

"Konsep Polri demokratik itu, yakni pelayanan publik (sesuai grand strategy), melakukan tugas sesuai kehendak hukum, transparansi dan akuntabilitas, dan perlindungan terhadap HAM termasuk perlindungan ekonomi sosial dan budaya," ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap, siapapun calon Kapolri yang terpilih dan disetujui DPR RI nanti, tidak mengecewakan atau tidak sesuai harapan, yakni bagaimana peran Polri yang dapat bersinergitas dengan masyarakat."Polri harus berada dekat di dalam masyarakat tidak berjarak, ini yang menjadi kriteria strategis untuk calon Kapolri kita ke depan bagaimana menjalani dengan konsep kepolisian yang demokratis," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/