Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
23 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
20 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
23 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
4
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
20 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

DPD Kritik Penggunaan Dana Desa untuk Bangun Kantor Desa seperti Istana

DPD Kritik Penggunaan Dana Desa untuk Bangun Kantor Desa seperti Istana
Kantor desa Cempaka, kecamatan Sungkai Jaya, Lampung Utara. (foto: istimewa)
Sabtu, 21 November 2020 23:04 WIB
KENDARI - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengkritik pembangunan kantor desa Cempaka, kecamatan Sungkai Jaya, Lampung Utara, Lampung, yang mirip Istana Merdeka. Pembangunan kantor desa yang terkesan mewah itu dikritik lantaran menggunakan dana desa.

"Dana desa tidak sepantasnya untuk membangun kantor desa supaya terlihat megah," ujar LaNyalla di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Utara, Sabtu (21/11/2020).

Kata LaNyalla, fokus peruntukan dana desa adalah untuk pembangunan infrastruktur yang bisa menstimulasi ekonomi desa. "Kantor desa itu kan yang pakai cuma kepala desa dan perangkatnya. Tak ada gunanya bagi warga,".

Sebelumnya, viral di media sosial, kantor desa Cempaka yang mirip Istana Merdeka, tempat Presiden berkantor.

Pada kantor desa Cempaka, terlihat pilar-pilar tinggi megah yang mencolok. Sama seperti di Istana Merdeka, terlihat lambang Garuda Pancasila tepat di tengah atap gedung.

Kemegahan kantor desa Cempaka dipamerkan di media sosial oleh jajaran perangkat desa. Pembangunan kantor desa mewah itu menghabiskan biaya hampir Rp400 juta dengan menggunakan anggaran dana desa tahun 2020.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/