Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
22 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
19 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
6
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Vaksinasi Tak Cukup Dikerjakan Tenaga Medis, MPR Dorong TNI-Polri Terlibat Aktif

Vaksinasi Tak Cukup Dikerjakan Tenaga Medis, MPR Dorong TNI-Polri Terlibat Aktif
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet (kiri) saat mengunjungi KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) di kantornya, Kamis (19/11/2020). (foto: ist/mpr ri)
Jum'at, 20 November 2020 12:39 WIB
JAKARTA - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) berpandangan, giat vaksinasi massal tidak akan bisa dikerjakan oleh tenaga medis saja, butuh pelibatan pihak lain termasuk TNI-Polri.

"Kementerian Kesehatan menargetkan, gelombang pertama vaksinasi pada November-Desember 2020 ini akan diberikan kepada sekitar 9,1 juta warga. Antara lain untuk 3,5 juta jiwa garda terdepan (petugas medis, paramedis contact tracing, TNI/Polri, dan aparat hukum) dan 5,6 juta jiwa tokoh agama/masyarakat, perangkat daerah (kecamatan,desa,RT/RW). Besarnya jumlah warga yang harus mendapatkan vaksin, tak mungkin bisa dikerjakan hanya oleh tenaga medis saja, melainkan butuh dukungan TNI-Polri," ujar Bamsoet dikutip dari keterangan tertulisnnya, Jumat (20/11/2020).

Pelibatan TNI-Polri juga diperlukan untuk menjamin keamanan dan ketertiban selama vaksinasi. Karena jumlah vaksin terbatas, sedangkan keinginan masyarakat mendapatkan vaksin sangat besar. Sehingga tak menutup kemungkinan ada provokator yang menyulut kerusuhan agar vaksinasi tidak berjalan lancar.

"Kita percaya rakyat Indonesia bisa tertib. Namun tak ada salahnya kita juga mempersiapkan hal terburuk, sebagai bentuk antisipasi. Jika ada pihak-pihak yang mengganggu jalannya proses vaksinasi, bisa langsung berhadapan dengan TNI-Polri," jelas Bamsoet.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Kesehatan, MPR RI, Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/