Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
17 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
17 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
15 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
15 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Pemerintahan
1 jam yang lalu
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Home  /  Berita  /  Nasional

Keamanan Papua sempat Rentan, Separuh DP4 juga Belum Rekam KTP-el

Keamanan Papua sempat Rentan, Separuh DP4 juga Belum Rekam KTP-el
Ilustrasi warga masyarakat Papua saat menyalurkan hak pilih dalam Pilkada. (foto: istimewa)
Senin, 16 November 2020 16:33 WIB
PAPUA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua mengungkapkan, ada 7 kabupaten di Papua yang berpotensi rawan keamanannya dalam penyelenggaraan Pilkada serentak 2020.

"Bawaslu Papua memandang 11 kabupaten itu semuanya rawan, tapi intensitas kerawanan yang paling tinggi yaitu di Yahukimo, Keerom, Nabire, Pegunungan Bintang, Boven Digoel, Merauke dan Asmat," kata Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Manoach di Timika, Minggu (11/10/2020) lalu, sebagaimana dikutip dari Antara.

Kerawanan tersebut, merujuk pada sejumlah persoalan yang memang mengemuka di wilayah itu dan rekam jejak proses politik di masa-masa sebelumnya baik saat perhelatan Pemilu 2019 maupun saat pilkada sebelumnya.

Terkini, sekitar 3 pekan menjelang hari pencoblosan pemilhan kepala daerah (Pilkada) pada 9 Desember 2020 mendatang, persoalan mendasar pada teknis penyaluran hak pilih juga masih terjadi.

Komisioner KPU RI Viryan Aziz pada Kamis (12/11/2020) menyebut, masih ada 1,75 juta orang yang belum rekam KTP-el. Jumlah itu tersebar paling banyak di Provinsi Papua, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Setidaknya ini menjadi catatan Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, meski hingga hari ini, Senin (16/11/2020), Viryan belum juga mengoreksi hal itu ketika dikonfirmasi GoNews.co.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrullah, kemudiam mengoreksi data rilisan KPU yang menurutnya keliru itu.

Sebagaimana diberitakan GoNews.co pada Minggu (15/11/2020), total jumlah calon pemilih Pilkada 2020 di 3 provinsi itu yang belum merekam KTP-el menurut data Dukcapil sebanyak, 564.837 orang calon pemilih. Papua memang jadi yang tertinggi dengan jumlah calon pemilih yang belum merekam sebanyak, 501.462 orang atau sekitar 52,18 persen dari total DP4 (daftar potensial pemilih pemilihan) Papua.

"Untuk mencoblos dengan syarat KTP-el, hanya Papua dan Papua Barat saja yang sulit dipenuhi," kata Zudan.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, Nasional, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/