Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
22 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
24 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
20 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
4
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
5
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
20 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  Olahraga

Penambahan Cabor Perlu Dikaji Ulang, Beban KONI Provinsi Makin Berat

Penambahan Cabor Perlu Dikaji Ulang, Beban KONI Provinsi Makin Berat
Wakil Ketua I KONI DKI Jakarta, Gede Sardjana
Rabu, 26 Agustus 2020 23:37 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA -Wakil Ketua I KONI DKI Jakarta yang membawahi Bidang Organisasi, Antar Lembaga dan Hukum, Gede Sardjana meminta adanya pengkajian ulang terhadap keputusan KONI Pusat memasukkan sembilan cabang olahraga (cabor) dalam Rapat Kerja Nasioñal (Rakernas) virtual selama tiga hari yang akan berakhir, Kamis 27 Agustus 2020. Pasalnya, penambahan cabor itu berdampak terhadap beban KONI Provinsi dalam mengelola anggotanya.

"Saya bukan tidak mendukung. Tapi, KONI Pusat perlu mengkaji ulang dengan melihat beban yang bakal diterima KONI Provinsi setelah ada keputusan memasukkan sembilan cabor baru sebagai anggota KONI," kata Gede Sardjana di Jakarta, Rabu (26/8/2020). 

Sebelumnya sebanyak 58 cabor yang tercatat sebagai anggota KONI. Dengan adanya penambahan 9 cabor ini berarti 67 cabor. "Dengan 58 cabor saja KONI DKI Jakarta masih belum belum bisa mengakomodir kepentingannya apalagi adanya penambahan 9 cabor. Dan, saya rasa KONI Provinsi lain juga merasakan hal yang sama. Apalagi, kita memahami bahwa konsekuensi menerima anggota itu kan harus memenuhi seluruh haknya seperti  dana operasional, uang saku atlet, pelatih,  sarana dan prasarana  serta dana pembinaan," jelasnya. 

"Saat ini saja anggaran kita sudah banyak tersedot menghadapi persiapan PON Papua 2021 dan even lainnya," tambahnya. 

Pengesahan 9 cabor itu, kata Gede, harus diputuskan anggota KONI Pusat yang terdiri dari KONI Provinsi, PB/PP dan anggora fungsionaris lainnya. Dia merasakan keputusan itu lebih terkesan atas kemauan pengurus KONI Pusat. "Di Rakernas virtual ini kan semua usulan tidak bisa dibahas secara detail apalagi waktunya sangat pendek. Keputusan itu kan harusnnya dari bottem to up dan bukan dari up to bottem," ungkapnya. 

Dalam memutuskan anggota baru, jelas Gede, KONI Pusat harusnya melihat perkembangan olahraga dan juga mengacu pada federasi internasionalnya.   

Daftar 9 cabor yang diputuskan menjadi anggota KONI dalam Rakernas Virtual. 


1. IBA MMA Indonesia Beladiri Amatir Mix Martial Art

2. ESI -  E-Sport Indonesia

3. PBFI - Perkumpulan Olahraga Binaraga dan Fitnes Indonesia 

4. Perkumoulan Angkat Besi Indonesia Seluruh Indonesia

5. PAabersi - Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia

6. MPI - Modern Pentathlon Indonesia 

7. PSOI - Persatuan Olahraga Ombak Indonesia

8. FISI :  Federasi Ice Skating Indonesia

9. FWI - Federasi Wingchun Indonesia

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/