Kedaulatan Vaksin, Legislator Tekankan Pentingnya Dukungan Penelitian dan Produksi Vaksin Lokal

JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKS, Anis Byarawati, menyoroti pentingnya dukungan anggaran yang memadai untuk Indonesia mampu mecapai kedaulatan vaksin melalui penelitian virus lokal dan produksi vaksin yang tepat.

"Memang vaksin itu terkait dengan kedaulatan negara. Jadi memang, mestinya tuh kita produksi sendiri. Karena memang kan nggak bisa sama, orang kita dengan orang luar itu beda. Dan lebih bagus diproduksi oleh kita, dengan sampel dari kita sendiri. Itu membutuhkan dana," kata Anis usai gelaran diskusi soal vaksin di media center DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (23/7/2020).

Anis menegaskan, diperkukan riset untuk menemukan prototype virus Corona yang ada di Indonesia, sementara anggaran untuk riset terbilang kecil, bahkan dipotong.

Ia mengungkapkan, sebenarnya pentingnya kedaulatan vaksin bukan merupakan pandangannya sendiri sebagai wakil rakyat, tapi juga merupakan pandangan Eijkman.

Kata Anis, salah satu bahayanya vaksin dari luar negeri adalah kemungkinan jatah vaksin yang terbatas bagi Indonesia. "Nanti kita ketergantungan gitu. Nanti malah tambah panjang lagi rentang itu (pandemi, red) nya,".

"Jadi makanya, kita imbau pemerintah lebih aware terhadap ini. Untuk itu butuh riset. Kita harus sadar, butuh riset yang dikembangkan oleh kita," tandas Anis.

Ahli Kesehatan menyatakan pentingnya proses pemurnian virus corona yang ada di Indonesia untuk bisa menghasilkan vaksin yang efektif. Terkait hal ini, Anis menegaskan, itulah inti dari kedaulatan vaksin.

"Inti kedaulatan vaksin adalah bagaimana kita bisa melakukan riset sendiri dengan sampel dari orang kita sendiri," tegas Anis.

Anis meyakini, Indonesia sanggup menghasilkan vaksin sendiri dan berdaulat dalam hal ini. Kata Dia, "tentu semua pihak akan memberi penekanan kalau memang ini dianggap sebagai jalan keluar untuk pandemi ini,".

"Protokol kesehatan, dan sebagainya itu pencegahan. Tetapi vaksinnya harus ditemukan. Ini harus diprioritaskan," tegas Anies.***