Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
10 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
3
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
6
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
7 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Aktivis 98 Usul Vaksin dari China Diujicobakan Dulu ke Presiden Jokowi dan Menterinya

Aktivis 98 Usul Vaksin dari China Diujicobakan Dulu ke Presiden Jokowi dan Menterinya
Rabu, 22 Juli 2020 22:43 WIB
JAKARTA - Vaksin untuk proses penyembuhan infeksi virus corona baru (Covid-19) yang dibuat oleh Sinovac Biotech, perusahaan asal China, akan mulai dilakukan uji klinis tahap ketiga di Indonesia.

Setidaknya 1.620 sukarelawan yang akan menjadi sasaran uji klinis vaksin Covid-19 tahap ketiga. Dalam pelaksanaannya, Pemerintah bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bio Farma (persero) dan juga Universitas Negeri Padjajaran, Bandung.

Aktivis dari Eksponen Gerakan Mahasiswa 98, Haris Rusly Moti mengusulkan vaksin yang didatangkan dari China seharusnya diujicobakan terlebih dahulu kepada Presiden Joko Widodo, Para Menteri Koordinator, Menteri BUMN dan juga seluruh kepala daerah.

Menurut Haris, menjadikan para petinggi negara itu penting agar rakyat tidak dijadikan korban ujicoba vaksin yang menurutnya adalaha abal-abal.

"Sobat ada baiknya vaksin abal-abal yang diimpor dari China itu diuji coba duluan ke Presiden, Menko, Meneg BUMN dan seluruh kepala daerah. Biar mereka yang jadi kelinci percobaan. Jangan korbankan rakyat dengan vaksin abal-abal," demikian usulan Haris yang ducuitkan melalui laman Twitter probadinya Rabu (22/7).

Jokowi memastikan, jika dalam proses uji klinis nanti hasilnya bisa menjadi obat pemulihan korban infeksi Covid-19, maka pemerintah siap memproduksi secara massal vaksin Sinovac itu.

"Proses dan protokolnya mendapat pendampingan secara ketat oleh BPOM. Apabila berhasil, BUMN Bio Farma siap memproduksi vaksin ini dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun," demikian Joko Widodo.

Sebagai informasi, Vaksin Sinovac ini sudah tiba di Indonesia pada Minggu lalu (19/7). ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:gelora.co
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Kesehatan, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/