Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
12 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
12 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
12 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Politik

Puspolindo Dorong Presiden Eksekusi Opsi 'Resuffle'

Puspolindo Dorong Presiden Eksekusi Opsi Resuffle
Direktur Eksekutif Pusat Politik dan Sosial Indonesia (Puspolindo), Dian Cahyani. (Foto: Ist.)
Selasa, 14 Juli 2020 10:52 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Pusat Politik dan Sosial Indonesia (Puspolindo), Dian Cahyani mengatakan, Presiden Jokowi harus menepati janjinya untuk melakukan reshuffle.

"Jika tidak, performa kinerja pemerintah akan menurun di masa pandemi ini," kata Dian kepada wartawan, Selasa (14/7/2020).

Beberapa menteri, kata Dian, ada yang tenggelam dan tidak jelas bagaimana kelanjutan program kerjanya. Ketidaktegasan Presiden dalam membenahi kabinetnya-sementara opsi resuffle pernah disampaikan, bisa dianggap sebatas pencitraan oleh publik.

"Sebaliknya, jika presiden melakukan reshuffle akan mendapatkan simpati masyarakat yang sedang kesal dengan kinerja para menterinya. Reshuffle musti dilakukan atas basis kinerja dan data," kata Dian.

Lebih jauh lagi, Dian juga menyoroti beberapa pos kementerian yang harus dievaluasi karena kinerja yang tidak begitu bagus selama pandemi. "Kementerian dibidang ekonomi, kesehatan, dan bidang PMK, perlu mendapatkan sorotan dan perlu dirombak,".

Sebelumnya, dalam sebuah rapat dengan pimpinan Kementerian dan Lembaga, 18 Juni 2020 lalu, Presiden memgungkapkan kejengkelannya lantaran kerja-kerja penanggulangan pandemi Covid-19 belum cukup memuaskan. Presiden mengatakan, dirinya telah memikirkan berbagai opsi termasuk resuffle dan pembubaran lembaga.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/