Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
16 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
16 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
11 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
4
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
10 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
5
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
16 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
6
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
9 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Nangis-nangis Sujud ke IDI, Risma: Saya Memang Goblok!

Nangis-nangis Sujud ke IDI, Risma: Saya Memang Goblok!
Wali Kota Risma sujud di depan IDI Surabaya dan Jatim (Foto: detikcom)
Senin, 29 Juni 2020 15:36 WIB
SURABAYA - Wali Kota Risma nangis-nangis dan sujud saat audiensi bersama IDI Jatim dan IDI Surabaya di Balai Kota Jalan Wali Kota Mustajab. Dia mengaku goblok dan tak pantas menjadi wali kota.

"Saya memang goblok, saya tak pantas jadi wali kota," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).

Risma menangis lantaran tidak bisa berkomunikasi dengan RSU dr Soetomo, padahal dirinya sudah membuka dan membangun komunikasi berkali-kali. Namun hasilnya tetap nihil. Dia mengharapkan warganya yang terkena Covid-19 bisa dirawat di RSU dr Soetomo.

"Kami tidak terima. Karena kami tak bisa masuk ke sana (RSU dr Soetomo)," tambah Risma.

Dalam audensi itu, Risma mendengar keluhan ruang isolasi sudah penuh karena banyaknya pasien yang dirawat. Ketua Pinere RSU dr Soetomo, dr Sudarsono bahkan menyampaikan, rumah sakitnya overload pasien COVID-19 karena masih banyak warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan.

Menanggapi hal itu, Risma mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa masuk ke rumah sakit milik Pemprov Jatim seperti RSU dr Soetomo. Pemkot Surabaya tidak bisa masuk untuk berkomunikasi.

"Tolonglah kami jangan disalahkan terus. Apa saya rela warga saya mati. Kita masih ngurus orang meninggal jam 03.00 pagi, bukan warga Surabaya. Kami masih urus," lanjut Risma sambil menangis.

Bahkan Risma sudah menawarkan ruang isolasi yang masih kosong di RS Husada Utama untuk pasien RSU dr Soetomo. Di RS Husada Utama tersedia 100-an bed yang belum digunakan untuk pasien Covid-19. Bantuan dari Pemkot Surabaya berupa APD juga sempat ditolak RSU dr Soetomo.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Detik.com
Kategori:GoNews Group, Politik, Pemerintahan, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/