Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
19 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
19 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
19 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
5 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
5
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
4 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
6
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
3 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Home  /  Berita  /  Internasional

Sungguh Berani, Mantan Bintang Sepakbola China Serukan Pembubaran Partai Komunis

Sungguh Berani, Mantan Bintang Sepakbola China Serukan Pembubaran Partai Komunis
Hao Haidong. (tempo.co)
Jum'at, 05 Juni 2020 15:50 WIB
BEIJING - Tindakan sungguh berani dilakukan mantan bintang sepakbola China, Hao Haidong. Pria berusia 50 tahun itu menyerukan pembubaran Partai Komunis China.

Dikutip dari Tempo.co, seruan itu disampaikan Hao Haidong saat peringatan tragedi Tiananmen pada Kamis (4/6/2020). Hao berbicara soal ini lewat akun YouTube konglomerat buron, Guo Wengui. Guo dikenal dekat dengan bekas penasihat Gedung Putih pendukung Presiden Donald Trump, Steve Bannon.

''Saya pikir rakyat China seharusnya tidak ditindas oleh Partai Komunis China lagi. Saya pikir Partai Komunis harus ditendang ke luar. Ini adalah kesimpulan saya setelah 50 tahun hidup,'' kata Hao seperti dilansir Reuters, pada 4 Juni 2020.

Hao Haidong merupakan pemain sepakbola terkenal di China pada 1990 – 2000. Dia pernah memperkuat Timnas China selama lebih dari 100 kali. Dia juga membawa China mencapai putaran final Piala Dunia pada 2002.

Dia sekarang tinggal di Spanyol dan berbicara selama 53 menit dalam wawancara video. Hao Haidong muncul bersama istrinya, Ye Zhaoying, dalam wawancara itu.

Kamis kemarin merupakan peringatan 31 tahun penindasan demonstrasi mahasiswa di Lapangan Tiananmen oleh China.

Pada 1989 itu, mahasiswa China mendesak diterapkannya sistem demokrasi untuk menggantikan sistem totaliter satu partai yang dipimpin Partai Komunis China.

Soal ini, kementerian luar negeri China belum mengomentari. Hao Haidong juga dikenal kritis mengomentari berbagai isu termasuk elite sepakbola China.

Ini membuatnya mendapat julukan 'Cannon Hao'. Namun, dia belum pernah mengritik Partai Komunis China sebelumnya atau mengaitkannya dengan peringatan insiden Tiananmen.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:Politik, Internasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/