Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
19 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
15 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
6
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
16 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Pengunjung Roxy Square Membeludak, NU: Masjid Dibatasi, Kok Mal Dibebaskan

Pengunjung Roxy Square Membeludak, NU: Masjid Dibatasi, Kok Mal Dibebaskan
Rabu, 20 Mei 2020 18:33 WIB
SURABAYA - Pengunjung Mall Roxy Square di Kabupaten Jember membludak di tengah wabah corona. Hal ini menjadi perhastian dari DPRD Jember dan Satgas COVID-19 Nahdlatul Ulama.

Pola penanganan pengunjung yang membludak di mall dan pembeli warung kopi menjadi perhatian dalam rapat rapat dengar pendapat mengenai penanganan Covid-19, di gedung DPRD Jember, Jawa Timur, Selasa (19/5/2020) malam hingga Rabu (20/5/2020) dini hari.

Hari Minggu kemarin, media sosial heboh dengan foto dengan keterangan membludaknya pengunjung di Mall Roxy Square di Kabupaten Jember. Penonton berdesakan tanpa ada keterjarakan fisik dan penggunaan masker. Sementara itu, warung kopi masih ada yang buka.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nahdlatul Ulama Jember, Ayub Junaidi, mengungkapkan keprihatinannya karena aparat kepolisian dijadikan kambing hitam.

"Yang sangat sayangkan, aparat keamanan jadi bemper permasalahan. Masyarakat menyalahkan Polres (Kepolisian Resor) terkait ramainya mall yang tak menggunakan protokol Covid-19," katanya.

Salah satu komentar yang paling sering terdengar adalah perbandingan penanganan masjid dan mall.

"Kalau masjid dibatasi, kalau mall dibebaskan. Akhirnya Polres diadu dengan masyarakat. Padahal hal tersebut menjadi kewenangan pemerintah daerah. Tidak ada ceritanya Polres menutup atau mengizinkan suatu usaha. Dalam tata aturan pemerintahan, itu menjadi hak pemerintah daerah," kata Ayub.

Ia meminta agar Pemkab Jember menyampaikan rencana penanganan Covid-19 ke depan kepada publik.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Aris Supriyono mengatakan, ada penumpukan pengunjung di pintu masuk Roxy, sehingga terkesan membludak. "Karena di sana ada pengecekan suhu, pengecekan masker, dan cuci tangan di sana," katanya.

Pengunjung Roxy pada hari Minggu memang lebih banyak daripada biasanya. "Anggota kami dan koramil sudah ada di sana. Senin, kami evaluasi untuk mencegah hal-hal seperti hari Minggu. Pengecekan suhu, masker, dan cuci tangan tidak di dalam mall lagi. Dampaknya alhamdulillah (kerumunan massa) tidak seperti hari Minggu," kata Aris.

Sementara terkait penertiban warung kopi, Aris menegaskan tak ada pembubaran.

“Kami mengimbau agar (barang yang dibeli) dibawa pulang kalau belanja. Kalau kami bubarkan, siapa yang akan memberikan makan (pemiliknya)? Kalau satu dua orang bisalah kami beri sembako. Kalau ribuan orang, siapa yang memberikan makan para penjual itu. Kami tetap harus memiliki empati," katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Gelora.co
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, Politik, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/