Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
21 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
20 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
4
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
20 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
5
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
21 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
6
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Umum
17 jam yang lalu
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Home  /  Berita  /  Umum

Hiruk Pikuk Pernikahan Dini di Tengah Pandemi

Hiruk Pikuk Pernikahan Dini di Tengah Pandemi
Tangkapan layar video 'Adhiguna dan Sabrina E1: Dilema Menikah saat SMA' yang dilengkapi tagar #duaragasatujiwa dan #nikahmuda. (Gambar: YouTube)
Jum'at, 15 Mei 2020 23:08 WIB
JAKARTA - Jagat dunia maya nasional diramaikan dengan perbincangan mengenai pernikahan dini. Mulanya, adalah video kisah pernikahan dini di akun youtube Adhiguna dan Sabrina, yang diunggah pada 26 April 2020, saat Indonesia dilanda pandemi.

Video itu berjudul 'Adhiguna dan Sabrina E1: Dilema Menikah saat SMA'. Tagar #duaragasatujiwa dan #nikahmuda, melengkapi video berdurasi 9.54 menit itu. Video itu adalah video pertama dari 3 serial video kisah cinta Adhiguna dan Sabrina yang kemudian jadi trending.

Video pertamanya saja, per Jumat (15/5/2020) telah ditonton sebanyak 585.797 kali, dengan komentar penonton mencapai 1,4 ribu. Tak heran, viralitasnya berbuntut munculnya kata '16 tahun'. Artikel Line bahkan menyebut, cibiran video ini karena anggapan adanya kampanye untuk menikah dini.

Untuk diketahui, isu 'pernikahan dini' dan 'pandemi' memang saling terkait saat ini. Lembaga amal World Vision, menyebut ada potensi pernikahan dini dialami oleh sekitar 4 juta gadis di seluruh dunia lantaran meningkatnya angka kemiskinan akibat pandemi Corona/Covid-19.

"Ketika Anda berada dalam masa krisis seperti perang, bencana alam atau pandemi, tingkat pernikahan anak selalu meningkat," kata Ahli Pernikahan Anak di World Vision, Erica Hall, dikutip dari Reuters, Jumat (15/5/2020).***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/