Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
7 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
8 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
7 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
4
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
2 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
5
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
2 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
6
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
DKI Jakarta
55 menit yang lalu
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Umum

Jangan Lupa Saksikan, Nanti Malam Hujan Meteor Eta Aquarids Hiasi Langit

Jangan Lupa Saksikan, Nanti Malam Hujan Meteor Eta Aquarids Hiasi Langit
Hujan meteor. (kompas.com)
Senin, 04 Mei 2020 15:18 WIB
JAKARTA - Hujan meteor Eta Aquarids akan menghiasi langit Senin (4/5/2020) malam. Fenomena alam ini bisa terlihat di belahan bumi bagian selatan, termasuk di wilayah Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, astronom Marufin Sudibyo mengatakan, fenomena meteor Eta Aquarids ini rutin terjadi setiap tahun, dari 19 April hingga 28 Mei.

Tahun 2020 ini, hujan meteor Eta Aquarids diperkirakan mencapai puncaknya pada tanggal 4-5 Mei, dengan intensitas maksimum hingga 60 meteor per jam.

''Ia (hujan meteor Eta Aqurids) ini tergolong deras dengan intensitas 60 meteor per jam. Intensitas meteor tertinggi itu 120 meteor per jam. Jadi ya cukup lumayan,'' kata Marufin kepada Kompas.com, Kamis (30/4/2020).

Aktivitas hujan meteor dengan intensitas maksimun 60 meteor per jam ini sebagian besar dapat terlihat di belahan bumi selatan. Sedangkan di belahan bumi utara intensitasnya hanya dapat mencapai sekitar 30 meteor per jam.

''Paling baik disaksikan dari belahan bumi selatan, termasuk Indonesia,'' ujar dia.

Agak Terhalang Bulan

Namun, karena adanya eksistensi bulan menjelang purnama, kata Marufin, ini akan berpengaruh dan mereduksi ketampakan jumlah meteor menjadi separuhnya saja atau kurang.

Hujan meteor Eta Aquarids berasal dari debu-debu halus yang dilepaskan oleh komet Halley.

''Lebih spesifik lagi, ini (hujan meteor Eta Aquarids) debunya komet Halley yang legendaris,'' tutur Marufin mengungkap fakta menarik hujan meteor Eta Aquarids.

Misi Rusia, Eropa, Jepang dan Amerika memiliki kesempatan untuk memotret Comet Halley selama pendekatan terdekatnya dengan matahari. Deep Space Network (DSN) memberikan dukungan untuk semua misi internasional ini dalam bentuk telemetri, perintah dan atau navigasi.

Untuk diketahui, komet Halley menjadi legendaris karena sudah dikenal sejak zaman kuno hingga saat ini disebutkan masih terserak debu di sepanjang lintasannya.

Anda yang ingin menyaksikan ini bisa dilakukan di semua tempat di Indonesia.

''Asalkan langitnya gelap,'' kata Marufin. ***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/