Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
23 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
2
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
3
Sutradara Jelaskan Film 'Deadpool & Wolverine' Tak Hanya untuk Penggemar Berat
Umum
22 jam yang lalu
Sutradara Jelaskan Film Deadpool & Wolverine Tak Hanya untuk Penggemar Berat
4
Inovasi EPS PLN Percepat Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Inovasi EPS PLN Percepat Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan
5
Anne Hathaway Ungkap Kini Bersih dari Alkohol
Umum
22 jam yang lalu
Anne Hathaway Ungkap Kini Bersih dari Alkohol
6
Rihanna Siap Tampil Sederhana di Karpet Merah Met Gala 2024
Umum
22 jam yang lalu
Rihanna Siap Tampil Sederhana di Karpet Merah Met Gala 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tuntut Ketersediaan APD, IDI Ancam Tak Ikut Tangani Corona

Tuntut Ketersediaan APD, IDI Ancam Tak Ikut Tangani Corona
Jum'at, 27 Maret 2020 23:42 WIB
JAKARTA - Organisasi profesi tenaga medis menuntut Pemerintah dan fasilitas kesehatan menjamin ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam penanganan Covid-19. Jika tidak tersedia, tenaga medis diminta tak menangani pasien kasus tersebut.

Hal itu dikatakan Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Halik Malik, saat dikonfirmasi perihal Pernyataan Bersama Organisasi Profesi yang beredar di media sosial soal tuntutan APD itu.

"Kami meminta terjaminnya Alat pelindung DIRI (APD) yang sesuai untuk setiap tenaga medis. Bila ini tak terpenuhi maka kami meminta kepada anggota profesi kami untuk sementara tidak ikut melakukan perawatan penanganan pasien Covid-19 demi melindungi dan menjaga keselamatan sejawat," demikian tertulis dalam pernyataan bersama itu.

"Iya [itu tuntutan] kepada pemerintah dan fasilitas kesehatan," kata Halik, seperti dilansir GoNews.co dari CNNIndonesia.com, Jum'at (27/3).

Dia mengatakan para tenaga medis rentan terjangkit karena berhubungan langsung dengan pasien. Jika tanpa APD, Halik meminta kepada tenaga medis untuk tidak ikut melakukan perawatan penanganan pasien Covid-19.

"Iya, bukan menarik, tapi membatasi hanya yang ada APD yang bisa bertugas agar tidak tertular atau malah menularkan," terang dia.

Halik mafhum tenaga medis merupakan garda terdepan dalam 'perang' melawan Covid-19. Jika petugas tertular, RS sendiri yang rugi karena kekurangan tenaga medis.

"Ya harus begitu, kalau tidak akan berisiko tertular atau malah menularkan. Itu yang dihindari agar kasus tidak bertambah dan tenaga medis tetap tersedia," tandasnya.

"Kalau tenaga medis tertular kan harus dirumahkan. Nah, itu bahaya untuk RS bisa lumpuh," ujarnya lagi.

Dalam surat tersebut, organisasi profesi yang terlibat dalam pernyataan bersama itu adalah IDI, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Surat tersebut diteken oleh Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih pada 27 Maret.

Diketahui, Pemerintah sudah menyebar kebutuhan APD tambahan ke semua wilayah. Namun, kelangkaan terancam kembali terjadi jika tak ada pasokan tambahan. Pasalnya, APD itu kebanyakan hanya sekali pakai.

Sampai dengan detik ini, nampaknya pemerintah belum memenuhi kebutuhan Alat Pengaman Diri bagi tenaga kesehatan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:CNNIndonesia.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/