Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
2
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
20 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
3
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
20 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
4
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
20 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
5
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
18 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
6
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Ada Pergeseran Indikasi, Orang Positif Corona bisa Tak Terdeteksi

Ada Pergeseran Indikasi, Orang Positif Corona bisa Tak Terdeteksi
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk kasus Corona, Achmad Yurianto. (Foto: Media Indonesia)
Jum'at, 06 Maret 2020 07:35 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk kasus Corona, Achmad Yurianto, mengungkap penyebab orang positif corona tak tertedeksi di pintu-pintubmasuk bandara.

"Kenapa tidak terdeteksi? Karena sekarang terjadi pergeseran bahwa kasus infesksi ini gejalanya sekarang lebih ringan sehingga orang dengan virus yang positif tapi gejala yang muncul ringan, tidak telalu berat," kata Achmad Yurianto di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

Yurianto mengatakan banyak pasien positif korona tak lagi mengalami batuk, dan panas tinggi. Bahkan dari beberapa laporan yang diterima Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, banyak pasien yang asimtomatis atau tidak menunjukkan gejala.

"Ini bisa dimaknai bahwa virus yang masuk ke dalam dirinya tidak sempat mereplikasi, tidak sempat beranak pinak. Kalau dia bisa beranak pinak menjadi banyak pasti orang itu akan panas," kata dia dalam lansiran mediaindonesia.com.

Achmad menyebutkan, terbatasnya virus korona dalam tubuh seseorang disebabkan dua kemungkinan. Pertama, imunitas seseorang tinggi sehingga bisa menekan perkembangan virus.

"Kedua, virusnya memang sudah semakin lemah. Inilah yang kemudian kenapa inkubasinya kok tidak lagi 14 hari. Karena daya tahan tubuhnya bagus. Maka ditetapkan masa inkubasinya menjadi 2 kali 14 hari," tegas Achmad.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Lingkungan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/