Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
13 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
6
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
9 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Home  /  Berita  /  GoNews Group

'Dikuliti' Komisi VIII DPR, Menag Diminta Kembali Belajar Agama

Dikuliti Komisi VIII DPR, Menag Diminta Kembali Belajar Agama
Kamis, 07 November 2019 19:05 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Rapat Kerja Komisi VIII yang membidangi Agama dengan Menteri Agama memanas terkait dengan Radikalisme.

Dalam RDP kali ini, satu persatu Anggota Dewan 'menguliti' Menag Fachrul Razi.

Salahsatunya adalah Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN Ali Taher Parasong. Ia bahkan terang-terangan, meminta Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi kembali belajar tentang agama.

"Tolong belajar agama lagi, agar pemerintah tidak terlalu mencampuri pengamalan agama di masyarakat," tegasnya dalam Rapat Kerja Menteri Agama RI dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Taher tak sepakat dengan pernyataan-pernyataan Menteri Fachrul soal radikalisme. Menurutnya, Fachrul terlalu banyak mencampuri pengamalan agama atas nama radikalisme.

"Oleh karena itu, belajarlah tentang apa itu agama, Pak Menteri. Apa itu faith dan apa itu religion. Agama pasal 29 adalah organisasi, mengatur, bukan faith. Faith itu iman, jangan diganggu," katanya.

Ali Taher juga mencontohkan religion berkaitan dengan kerukunan antarumat beragama dan hubungan antara agama dengan pemerintah. Wilayah ini boleh dimasuki dan diatur oleh negara.

Sementara faith adalah wilayah agama yang berkaitan dengan kepercayaan, seperti ibadah. Taher menyebut Fachrul dan jajarannya tidak boleh sama sekali masuk ke wilayah ini.

Ali Taher meminta Fachrul untuk berhenti bicara radikalisme. Sebab radikalisme versi Fachrul selama ini dinilai menyudutkan praktik keagamaan.

"Yang keliru adalah menggunakan radikalisme pada konteks politik yang menghancurkan agama," jelasnya.

Ia juga mengingatkan posisi Kemenag sebagai penengah antaragama di Indonesia.

"Jika terus-menerus memicu polemik terkait agama, maka akan jadi kontraproduktif. Anda dan Kemenag menjadi wasit. Jangan sampai wasit Anda berjalan di dalamnya. Kemudian Anda kehilangan para pemain, maka Anda jalan sendirian. Hati-hati bisa ditinggalkan umat," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/