Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
23 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
2
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
23 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
3
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
4
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
24 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
5
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
6
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
13 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Terkait Karhutla dan Asap, MUI Ingatkan Masyarakat Riau Objektif dan Tak Saling Hujat

Terkait Karhutla dan Asap, MUI Ingatkan Masyarakat Riau Objektif dan Tak Saling Hujat
Majelis Ulama Indonesia (MUI). (Foto: Internet)
Minggu, 15 September 2019 16:49 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
PEKANBARU - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau mengingatkan masyarakat Provinsi Riau untuk objektif melihat upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Riau dan satgas (satuan tugas) dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hal itu diungkapkan Ketua MUI Riau, Prof Dr M Nazir Karim saat diwawancarai GoRiau.com, Minggu (15/9/2019). Apalagi, kepemimpinan Gubernur Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau Edy Nasution masih berumur hampir tujuh bulan.

"Tidak semudah membalikan telapak tangan, mengatasi permasalahan karhutla di Riau. Butuh kebijaksanaan dalam melihat kondisi kabut asap dan karhutla yang terjadi, bukan saling menghujat atau melemparkan kesalahan," kata Nazir.

Dirinya juga mengungkapkan, kedua pemimpin Bumi Lancang Kuning ini memiliki program yang bagus untuk mengembalikan kawasan dan lahan yang ilegal untuk dikembalikan kepada negara. Sehingga bisa mewujudkan Riau Hijau.

"Mana yang perlu kita kritik, silahkan saja dikritisi dengan baik. Bukan saling mencederai saat mengkritisi. Apalagi kita ini di daerah yang kental dengan adat, istiadat, serta adabnya. Jangan kita mengkritisi secara kasar, tapi tidak ada solusinya," ungkap Nazir.

Menurutnya, kabut asap yang dirasakan masyarakat dampaknya saat ini akibat karhutla, bukan kegagalan Gubernur Riau saat ini. Tapi sudah tanggungjawab kita bersama, membantu pemerintah dan satgas mengatasi kabutbasap dan karhutla. Bukan saling menghujat tak tentu arah.

"MUI juga sudah menghimbau untuk melaksanakan salat istiaqa. Upaya kita sudah dilakukan dengan pemadaman dan memohon kepada Allah SWT, namun saat ini kita menunggu mudah-mudahan doa kita diijabah Allah SWT dan hujan turun merata di Riau," jelas Nazir. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/