Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
17 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
12 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
3
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
17 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
4
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
11 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
5
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
17 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
6
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
10 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Indeks Udara di Siak Sudah Hitam atau Berbahaya, Bupati Himbau Masyarakat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah

Indeks Udara di Siak Sudah Hitam atau Berbahaya, Bupati Himbau Masyarakat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Kabut Asap di Siak sudah masuk level berbahaya.
Senin, 09 September 2019 13:05 WIB
Penulis: Ira Widana
SIAK SRI INDRAPURA -  Kabut asap semakin tebal menyelimuti Kota Siak Sri Indrapura, Riau. Berdasarkan data ISPU yang diterima Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak, untuk Kecamatan Minas sudah di level bahaya atau berwarna hitam, PSI 500.

Kondisi ini, kata Bupati Siak, Alfedri tidak bisa dianggap remeh. Untuk itu, masyarakat dihimbau agar mengurangi aktivitas di luar rumah. Jikapun ada kegiatan yang harus di luar rumah, disarankan menggunakan masker, pakaian tertutup serta memperbanyak minum air putih. 

"Jadi tidak hanya di Minas saja, di Kota Siak juga sangat tebal kabut asapnya. Jika tidak terlalu penting, orangtua harus ingatkan  anak-anaknya untuk tidak berkeliaran di luar rumah. September ini sudah 700 an orang yang terkena ISPA," kata Alfedri mengingatkan masyarakat, Senin (9/9/2019).

Dampak langsung yang dirasakan dari kabut tebal ini adalah terasa perih atau iritasi, baik itu iritasi mata, hidung maupun tenggorokan, serta dampak pada kesehatan bisa mengakibatkan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) yang memiliki riwayat kesehatan, seperti ASMA atau alergi, penyakit paru kronik, kondisinya bisa semakin parah.

"Untuk mngurangi dampak dari pencemaran udara kabut asap ini, diusahakan untuk menutup area rumah agar asap tidak masuk kedalam, mencuci makanan sebelum konsumsi, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Jika ada keluhan seperti demam, batuk, sesak, hidung berair atau tersumbat, dianjurkan untuk datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk segera mendapat penanganan segera," ungkapnya.

Alfedri juga menyebutkan, jika hujan tak kunjung turun dalam beberapa hari kedepan di wilayah Pelalawan, Bengkalis dan Inhu, maka Siak akan tetap  terkena dampak kabut asap kiriman dari daerah tersebut. Sebab sudah satu pekan ini tidak ada titik api di Kabupaten Siak.

"Pemerintah sendiri sangat serius menanggapi fenomena kabut asap ini, yang notabene terjadi hampir di setiap tahunnya, dengan harapan dampak dari pencemaran udara kabut asap ini berkurang, bahkan tidak terjadi lagi," ungkap Alfedri lagi. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/